Mengenal Komponen Induktor Beserta Jenis Dan Fungsinya


Satu lagi komponen pasif elektro selainresistor dan kapasitor yaitu induktor. Dalah sehari-hari komponen ini juga sering disebut dengan lilitan, koil, kumparan atau trafo, yaitu koil dengan primer sekunder. Induktor terbuat dari lilitan kawat konduktor. Disebut induktor alasannya komponen ini menghasilkan induksi elektromagnet dikala dialiri arus listrik.

Seperti kapasitor, induktor juga sanggup menyimpan energi listrik. Hal ini terjadi alasannya sifat kemagnetan dari induktor dikala dialiri arus listrik. Kemampuan menyimpan energi listrik inilah yang disebut dengan nilai induktansi sebuah induktor. Sebuah induktor idealnya hanya mempunyai induktansi tanpa mempunyai resistansi dan kapasitansi. Namun pada kenyataannya kawat yang digunakan untuk materi induktor mempunyai nilai resistansi tertentu dan jarak tiap-tiap lilitan menjadikan nilai kapasitansi.

Jenis Induktor

Ada beberapa jenis induktor bergantung dari model lilitan dan materi inti yang digunakan. Yang paling umum kita jumpai yaitu lilitan kawat dengan inti udara. Kemudian ada juga lilitan kawat dengan inti ferit berupa batangan atau dengan model berdiri. Lalu ada juga model induktor dengan lilitan primer dan sekunder yang biasa disebut dengan trafo.

Berikut ini beberapa jenis induktor yang sering dijumpai dalam praktek elektro :
  1. Induktor inti udara, yaitu induktor dengan inti udara dan terlihat ibarat tanpa materi inti. Induktor jenis ini mempunyai nilai induktansi yang kecil dan banyak digunakan pada aplikasi frekuensi tinggi deperti pemancar dan akseptor radio FM.
  2. Induktor inti ferit/besi, yaitu induktor dengan inti dari materi ferit atau besi. Induktor jenis ini mempunyai nilai induktansi yang lebih besar dan biasanya digunakan pada frekuensi menengah ibarat pada frekuensi IF radio.
  3. Toroid, yaitu induktor dengan inti melingkar ibarat makanan ringan anggun donat. Induktor jenis ini mempunyai induktansi yang lebih besar lagi dan biasa digunakan pada trafo daya atau SMPS.
  4. Trafo, yaitu induktor dengan banyak lilitan minimal dua yaitu lilitan primer dan sekunder. Induktor jenis ini memanfaatkan transformasi energi antar dua lilitan dalam satu inti. Induktor jenis trafo banyak digunakan pada power supply dan penguat IF pada akseptor radio.
  5. Induktor variabel, yaitu induktor dengan nilai induktansi yang sanggup ubah dengan cara mengatur panjang inti. Biasanya pengaturan ini dilakukan dengan cara memutar inti yang sudah dibentuk ulir sehingga bisa keluar masuk lilitan.

Fungsi Induktor

Ada beberapa fungsi induktor dalam rangkaian elektronika. Fungsi-fungsi ini terkait dengan sifat dan karakteristik induktor yang berafiliasi bersahabat dengan kemagnetan. Kebalikan dari kapasitor, induktor bersifat menahan arus AC dan melewatkan arus DC. Sifat ini lalu dimanfaatkan untuk menala frekuensi resonansi dari sebuah rangkaian penguat.

Berikut ini beberapa fungsi dari induktor :
  1. Filter atau penyaring frekuensi tertentu.
  2. Resonator pada rangkaian pembangkit frekuensi (osilator).
  3. Penggerak pada motor listrik.
  4. Transducer pada aplikasi audio amplifier, ibarat mikrophone dan speaker. Mikrophone mengubah sinyal bunyi menjadi arus listrik, sedangkan speaker mengubah kembali arus listrik menjadi sinyal suara.
  5. Elektromagnet pada relay, solenoide, atau alat pengambil besi. Dengan demikian ada dan tidaknya magnet bisa diatur dengan memutus dan menyambung arus listrik.
  6. Sebagai transformator energi atau trafo pada aplikasi penurun tegangan (step down) atau penaik tegangan (step-up).

Simbol Induktor

Simbol induktor digambarkan dengan bentuk garis lilitan yang ibarat dengan lilitan kawat. Untuk tiap-tiap jenis induktor digambarkan dengan simbol yang berbeda-beda.

Berikut ini beberapa teladan simbol dari beberapa jenis induktor:

Bentuk Fisik Induktor

Bentuk fisik induktor yang paling sederhana yaitu berupa kawat lilitan dengan inti udara. Kemudian untuk aplikasi elektro yang lebih simpel dan tentunya menyesuaikan kebutuhan maka dibentuk aneka macam jenis induktor dengan bentuk fisik yang berbeda-beda.

Berikut ini beberapa teladan bentuk fisik induktor :

Nilai Dan Satuan Induktansi

Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dengan satuan Henry dan ditulis dengan notasi karakter H. Besarnya induktansi dari induktor yang ada dipasaran rata-rata pada kisaran mikroHenry (µH) dan miliHenry (mH).

Nilai induktansi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
  1. Jumlah lilitan, semakin banyak lilitan semakin besar nilai induktansinya.
  2. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan (yang dimaksud bukan panjang kawat) semakin besar nilai induktansinya.
  3. Kerapatan lilitan, semakin rapat lilitan semakin besar nilai induktansinya.
  4. Diameter inti lilitan, semakin besar diameter inti semakin besar nilai induktansinya.
  5. Panjang inti lilitan, semakin panjang inti semakin besar nilai induktansinya.
  6. Permeabilitas materi inti, semakin tinggi permeabilitas materi semakin besar nilai induktansinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Komponen Induktor Beserta Jenis Dan Fungsinya"

Post a Comment