Uraian Bahan Lengkap 3.9 Senyawa Karbon Kelas Xii K13

Uraian materi KD 3.9 senyawa karbon kelas XII kurikulum 2013

URAIAN MATERI

      A.    Gugus fungsi

Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugus atom atau sekelompok atom yang memilih sifat khas senyawa karbon tersebut. Gugus fungsi senyawa karbon merupakan bab yang aktif sehingga dikala senyawa karbon tersebut bereaksi yang mengalami perubahan yakni bab gugusnya, sedangkan bab yang lain tetap.
Berdasarkan gugus fungsinya senyawa turunan alkana dikelompokkan menjadi alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester dan haloalkana.

ALKOHOL DAN ETER

Alkohol dan eter mempunyai rumus molekul yang sama CnH2n+2O) tetapi mempunyai gugus fungsi yang berbeda. Peristiwa ini disebut dengan keisomeran fungsi. Alkohol mengikat gugus fungsi hidroksil (-OH) sedangkan eter mengikat gugus fungsi alkoksi (-OR)
Contoh:
C3H8O sanggup mempunyai dua jenis struktur, yaitu sebagai alkohol dan eter. C3H8O sebagai alkohol mempunyai dua isomer, sedangkan sebagai eter mempunyai satu isomer.

CH3 –CH2– CH2–OH (1-propanol)

Sebagai eter

CH3–CH2–O– CH3 (etil metil eter)

Beberapa gugus fungsi senyawa karbon.

1.      Tata nama alkohol dan eter
Penamaan senyawa organik dibagi menjadi dua, yaitu penamaan berdasarkan IUPAC (nama sistematik). Penamaan berdasarkan IUPAC merupakan sistem penamaan yang telah diterapkan oleh IUPAC (internasional union and pure applied chemistry), sedangkan penamaan trivial merupakan sistem penamaan yang telah dikenal sebelum ditetapkannya sistem penamaan berdasarkan IUPAC tersebut. Nama trivial lebih banyak dikenal dalam industri dan perdagangan alasannya yakni penyebutannya yang lebih mudah.
a.       Alkohol (alkanol)
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang atom H-nya diganti dengan gugus –OH

Tata nama IUPAC

1.      Pilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH sebagai rantai utama dan beri nama menyerupai nama alkannya dengan mengganti akhiran “a” menjadi akhiran “ol”
2.      Melakukan penomoran dengan cara memberi nomor serendah mungkin pada atom karbon yang mengikat gugus –OH.
3.      Jika terdapat cabang, penamaan dilakukan menyerupai tata nama alkana.
4.      Urutan penulisan namanya adalah: nomor cabang dan nama cabang (jika ada)- nomor letak gugus-OH- nama rantai utama.
Contoh:
CH3OH                          : metanol
CH3CH2OH                   : etanol
CH3CH2CH2OH            : 1-propanol
CH3CH(OH)CH3             : 2-propanol

Tata nama trivial

Pilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH sebagai rantai utama. Beri nama rantai tersebut dengan nama alkil, yaitu dengan mengganti akhiran “ana” menjadi “il”. Kemudian ikuti nama tersebut dengan kata “alkohol”
Contoh:
CH3OH              : metil alkohol
CH3CH2OH       : etil alkohol

2.      Tata nama Eter

Tata nama IUPAC
Cara pertolongan nama berdasarkan IUPAC yakni dengan memandang bahwa eter merupakan gugus alkoksi (-O-R) yang terikat pada suatu alkana. Oleh alasannya yakni itu , eter disebut juga dengan alkoksialkana. Letak gugus alkoksi pada alkana diberi nomor menyerupai pada penomoran terhadap gugus alkil  dari suatu alkana yang bercabang.
Tata nama trivial
Jika eter dipandang sebagai gugus –O – yang mengikat dua buah gugus alkil (R) dengan struktur R–O –R cara penamaannya yakni sebagai berikut:
1.      Eter yang mempunyai gugus alkil R sama dengan gugus R’ disebut eter simetris dan penamaannya disebut dengan dialkil eter.
2.      Eter yang mempunyai gugus R tidak sama dengan R’ penamaannya yakni : alkil (R) – alkil (R’) - eter, dengan memperhatikan urutan abjad.
Berikut pola cara penamaan eter dengan dua cara.

Jenis- jenis alkohol

Berdasarkan letak terikatnya gugus hidroksil (-OH) , alkohol dibedakan menjadi:
      a.       Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus –OH-nya terikat pada atom c primer. (1-butanol)

      b.      Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus –OH-nya terikat pada atom c sekunder.
2-butanol
c.  Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus –OH-nya terikat pada atom c tersier.(2-metil-2-propanol)
Untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier dipakai pereaksi lucas yang terdiri dari larutan HCL pekat dan katalis ZnCl2. Reaksi ini dilakukan pada suhu rendah yang umumnya dilakukan dalam tabung reaksi yang diletakkan pada es kering dengan suhu sekitar -12.
Reaksi yang terjadi secara umum:
R-OH + HCl  → Cl + H2O
Alkohol primer bereaksi sangat lambat. Gelembung gas RCl akan terbentuk sangat lambat sesudah reaksi dilakukan selama , sedangkan pada alkohol sekunder akan terbentuk gelembung gas RCl sesudah  menit. Pada alkohol tersier akan segera terbentuk gelembung gas RCl.
Berdasarkan jumlah gugus –OH yang terikat, alkohol sanggup dibedakan menjadi:
a.       Alkohol monovalen, yaitu alkohol yang hanya mempunyai sebuah gugus hidroksil (-OH) dalam senyawanya.(etanol)
b.      Alkohol divalen, yaitu alkohol yang hanya mempunyai dua buah gugus hidroksil (-OH) dalam senyawanya.(etanadiol atau etilen glikol)
c.       Alkohol polivalen, yaitu alkohol yang hanya mempunyai banyak gugus hidroksil (-OH) dalam senyawanya.(gliserol)
3.      Sifat alkohol dan eter
a.       Alkohol merupakan cairan jernih tidak berwarna dan berbau khas. Alkohol suku tinggi dan alkohol polivalen merupakan cairan kental dengan titik didih relatif tinggi.
b.      Alkohol rantai pendek gampang larut dalam air pada banyak sekali perbandingan. Etanol bila dilarutkan dalam air akan mengalami penyusutan volume.
c.       Eter merupakan cairan tidak berwarna yang gampang menguap dan terbakar, serta berbau yummy tapi mempunyai sifat membius. Titik didih eter relatif rendah bila dibandingkan dengan alkohol yang mempunyai jumlah atom c sama, alasannya yakni pada alkohol ada ikatan hidrogen, sedangkan pada eter tidak ada.

a.       Sifat kimia

Alkohol lebih gampang bereaksi dibandingkan eter. Reaksi pada alkohol terbgi dua yaitu, menetapkan ikatan R dengan –OH atau reaksi menetapkan ikatan antara –RO dengan atom H. Sedangkan pada eter terjadi reaksi pemutusan ikatan antara R dengan atom O.
1.      Reaksi-reaksi alkohol
·         Reaksi alkohol dengan logam menghasilkan gas hidrogen. Eter tidak sanggup bereaksi dengan logam
ROH + Na → RONa + 1/2 H2
·      Reaksi alkohol dengan HCl memakai katalis ZnCl2 akan menghasilkan alkil klorida.
ROH + HCl → RCl + H2O
·         Reaksi alkohol dengan PCl5 akan menghasilkan alkil klorida
ROH + PCl5  → RCl + POCl3 + HCl
·         Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida yang akan teroksidasi menjadi asam karboksilat, alkohol sekunder menghasilkan keton dan alkohol tersier tidak teroksidasi.
a.      Oksidasi alkohol primer
Alkohol primer sanggup dioksidasi menjadi aldehid.

Jika oksidatornya berlebih, maka aldehid akan dioksidasi menjadi asam karboksilat.
1.      Reaksi-reaksi eter
·         Reaksi dengan PCl5
Reaksi eter dengan PCl5 akan menghasilkan alkil halida. Reaksi alkohol dihasilkan HCl yang sanggup memerahkan lakmus sedangkan eter tidak.
R-O-R’ + PCl→ RCl + R'Cl + POCl3
CONTOH:
CH3-O-C2H+ PCl→ CH3Cl + C2H5Cl + POCl3
·         Reaksi dengan asam halida (HX)
Eter sanggup bereaksi dengan asam halida terutama HI menghasilkan alkil halida dan alkohol.
R−O−R’ + HI → R−OH + R’−I
Jika asam halidanya berlebih, akan dihasilkan 2 molekul alkil halida.
C2H5−O−CH3 + HI → C2H5-OH + CH3−I
Pembuatan alkohol dan eter
Pembuatan alkohol
Metanol dibentuk dengan cara mereduksi gas CO memakai gas hidrogen dengan katalis oksida logam.
CO(g) + 2H2(g→ CH3OH(l)
Di laboratorium alkohol sanggup disintesis dengan cara:
a.       Reduksi aldehida akan menghasilkan alkohol primer
R-CHO → R-CH2OH
b.      Substitusi alkil halida dengan memakai basa.
R-Cl + NaOH→R-OH+NaCl
Alkoksialkana sanggup dibentuk dari dua reaksi berikut:
Reaksi kehilangan cairan tubuh alkohol
Sebagai contoh, reaksi kehilangan cairan tubuh etanol berlebih dalam larutan asam pekat.
Reaksi garam Na dari suatu alkohol dengan alkil halida
Sebagai contoh, reaksi antara C2H5Ona dan CH3Br.


Kegunaan alkohol dan eter

a.       Kegunaan alkohol
1.      Alkohol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut, menyerupai kosmetik dan bedak cair.
2.      Bahan antiseptik, misal untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
3.      Bahan bakar , contohnya spiritus yang merupakan adonan etanol dan metanol.
4.      Sebagai materi baku untuk menciptakan senyawa kimia misal pembuatan cuka.
5.   Etilen glikol (etanadiol) dipakai sebagai zat antibeku yang ditambahkan pada air radiator kendaraan beroda empat di negara dengan 4 musim
b.      Kegunaan eter
Eter merupakan senyawa nonpolar sehingga banyak dipakai sebagai pelarut non polar, contohnya lemak atau minyak. Contohnya dietil eter yang dipakai sebagai pelarut senyawa-senyawa organik. Dietil eter pernah dipakai sebagai zat anestesi, tetapi sudah ditinggalkan alasannya yakni memperlihatkan pengaruh samping yaitu mual dan pusing.

ALDEHIDA DAN KETON
Aldehida dan keton merupakan senyawa turunan alkan yang mengikat gugus karbonil (-CO-). Jika salah satu tangan dari atom karbon pada karbonil mengikat atom H, senyawa tersebut termasuk kelompok aldehida atau alkanal, bila atom karbon pada karbonil mengikat gugus alkil senywa tersebut termasuk keton atau alkanon.




1.      Tata nama aldehida dan keton

a.       Aldehida
Tata nama IUPAC
1.   Pilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –CHO dan beri nama menyerupai nama alkananya dengan mengganti akhiran “a” dengan “al”
2.    Atom c pada rantai karbon diberi nomor, dimulai dari atom C yang mengikat gugus –CHO
3.    Jika terdapat cabang penamaan dilakukan menyerupai tata nama alkana.

Tata nama trivial
Aldehida diberi nama dengan menghitung jumlah atom karbon (1:form, 2: aset-, 3: propion-, 4: butir-, 5: valer-) dan ditambah akhiran –aldehida.

Keton

Tata nama IUPAC

1.      Pilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus -CO- dan beri nama menyerupai nama alkananya dengan mengganti akhiran “a” menjadi “on”
2.      Atom C pada rantai karbon diberi nomor serendah mungkin.
3.      Jika terdapat cabang penamaanseperti nama alkana.
Tata nama trivial
Penamaan menyerupai eter tetapi eter diganti dengan “keton”
 
2.      Sifat aldehida dan keton
a.       Sifat fisis
1.  Aldehida suku tinggi merupakan zat cair kental dan berbau yummy sehingga sering dipakai untuk adonan minyak wangi.
2.      Pada temperatur kamar, metanal merupakan zat yang berbau tidak enak.
3.    Keton suku rndah brupa zat cair yang gampang larut dalam air dan berbau menyengat. Keton suku sedang merupakan zat cair yang sukar larut dalam air, sedangkan keton suku tinggi merupakan zat padat.
4.      Cairan aseton gampang menguap dan beracun serta sanggup mengakibatkan matinya saraf
b.      Sifat kimia aldehid
a.       Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat
Oksidasi aldehida dengan adonan kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.
Contoh :
b.      Oksidasi oleh larutan Fehling
Aldehida sanggup mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa tembaga(I) oksida.
Contoh :

c.       Oksidasi oleh larutan Tollens
Aldehida sanggup mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.
Contoh :

d. Reduksi
Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan alkohol primer.
Contoh :

e. Reaksi dengan natrium bisulfit
Aldehida sanggup bereaksi dengan natrium bisulfit membentuk suatu senyawa aldehida bisulfit.
Contoh :

f. Reaksi dengan amonia
Aldehida sanggup bereaksi dengan amonia menghasilkan suatu senyawa aldehida amonia.
Contoh :

g. Reaksi dengan asam sianida
Aldehida sanggup bereaksi adisi dengan asam sianida menghasilkan suatu senyawa aldehida sianohidrin.
Contoh :

h. Reaksi dengan hidroksilamin
Aldehida sanggup bereaksi adisi dengan hidroksilamin menghasilkan aldoksim dan air.
Contoh :

d.      sifat kimia keton
a. Oksidasi
Oksidasi keton dengan adonan natrium bikarbonat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat, air, dan karbondioksida.
Contoh :
b. Reduksi
Reduksi keton dengan katalis litium alumunium hidrida akan menghasilkan alkohol sekunder.
Contoh :
c. Reaksi dengan phosfor pentaklorida
Reaksi antara aseton dengan phosfor pentaklorida akan menghasilkan alkil dihalida.
Contoh :
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Hidrolisis hasil reaksi keton dan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol tersier.
Contoh :
e. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, keton sanggup mengalami kondensasi dengan katalis seng(II) klorida.
Contoh :
f. Reaksi dengan halogen
Keton sanggup mengalami reaksi substitusi bila bereaksi dengan halogen. Substitusi terjadi pada Hα.
Contoh :
  

3.      Pembuatan aldehida dan keton.

Sintesis aldehida dan keton
Secara umum aldehida dan keton mempunyai tingkat oksidasi lebih tinggi daripada alkohol, sehingga aldehida dan keton sanggup dibentuk dari alkohol dengan zat pengoksidasi asam kromat (H2CrO4).

a. Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida, sanggup dirumuskan secara umum:
Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugus atom atau sekelompok atom yang memilih sifa Uraian materi lengkap 3.9 senyawa karbon kelas XII k13
b. Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton, sanggup dirumuskan :
Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugus atom atau sekelompok atom yang memilih sifa Uraian materi lengkap 3.9 senyawa karbon kelas XII k13 

4.      Kegunaan aldehida dan keton.
a.       Kegunaan aldehida.
1.  Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin yang dipakai untuk antiseptik dan pengawet mayat.
2.      Formaldehida sebagai materi baku industri plastik melamin dan bakelit.
3.    Asetaldehida atau etanal yakni materi baku untuk materi industri, contohnya PVA untuk lem dan paraldehida (obat peneneng)
4.     Sinamaldehida yakni zat yang memberi aroma khas pada kayu manis.
b.      Kegunaan keton.
1. Aseton sebagai pelarut (misal cat kuku) dan pembersih kaca. Selain itu materi baku untuk menciptakan senyawa materi industri, misal perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik)
2. Hormon dalam badan manusia, contohnya testosteron, progesteron, kortikosteron dan lainnya merupakan senyawa keton.
abg

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Uraian Bahan Lengkap 3.9 Senyawa Karbon Kelas Xii K13"

  1. Uraian Bahan Lengkap 3.9 Senyawa Karbon Kelas Xii K13 - Otak Pintar >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Uraian Bahan Lengkap 3.9 Senyawa Karbon Kelas Xii K13 - Otak Pintar >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Uraian Bahan Lengkap 3.9 Senyawa Karbon Kelas Xii K13 - Otak Pintar >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    ReplyDelete