7 Kesalahan Ketika Mendesain Logo


Logo menggambarkan fondasi bisnis Anda, sekaligus representasi dari perusahaan / organisasi Anda dan sebuah logo haruslah original, timeless dan unik. Pada kesempatan ini, kita akan membahas 7 kesalahan yang paling sering dilakukan oleh desainer amatir, biar sanggup kita hindari ketika mendesain logo secara profesional.


7. Raster vs. Vector

Setiap desainer grafis profesional mestinya mengetahui perbedaan antara gambar raster dan gambar vektor, serta software yang akan dipakai untuk membuat logo yang tampak profesional: Adobe Illustrator atau Coral Draw.

Perbedaan antara gambar raster (alias bitmap, terbuat dari piksel, mengakibatkan gambar buram dikala diperbesar) dan gambar vektor (yang terbuat dari titik matematis akurat) sanggup menjelaskan kenapa sebuah logo tampak buram atau kabur.

Untuk logo sudah niscaya mesti dibentuk dalam format vektor, terlepas dari apapun software yang dipakai untuk membuatnya.


6. Warna yang Tepat

Desain logo Anda harus sanggup gampang berpindah dari satu warna, ke hitam dan putih, hingga warna penuh tanpa kehilangan dampak, makna, atau representasi. Pilihlah warna logo Anda dengan bijak. Menggunakan warna yang dipakai logo pesaing Anda saya rasa bukan inspirasi yang cantik alasannya yakni ingatlah bahwa sebuah logo haruslah abadi, unik dan orisinil.

5. Hanya Mengikuti Tren

Bevels, glows, swooshes dan drop shadows semua efek ini sudah terlalu sering dipakai dan kini sudah ketinggalan jaman sehingga membuat logo Anda terlihat ketinggalan jaman.

Logo yang dirancang dengan baik, akan teruji oleh waktu. Karena itulah logo tersebut harus mewakili nafas perusahaan; Sehingga ketika Anda ingin memakai drop shadow atau bevel emboss, ingatlah bahwa jangan hingga mendesain logo hanya alasannya yakni mengikuti tren. Logo Anda harus mempunyai tujuan selain "inilah yang terkenal sekarang".


4. Bentuknya Terlalu Rumit

Logo Anda akan tampil dalam banyak sekali ukuran, dan seringkali dalam format warna hitam putih. Logo yang terlalu kompleks tidak akan tampil dengan baik dikala Anda mengecilkan ukurannya, dan kalau Anda hanya terdiri dari perubahan warna, siap-siap mengalami kesulitan ketika logo dicetak hitam putih.

Filosofi yang cukup klise dalam dunia desain yaitu KISS, kependekan dari "Keep it simple stupid" masih relevan hingga dikala ini, terutama ketika mendesain logo.

kiri: rumit, kanan: simple


3. Salah Pilih Font

Setiap aksara mempunyai kepribadian. Adalah pekerjaan sang desainer logo untuk menentukan jenis aksara (alias font) yang kepribadiannya sesuai dengan perusahaan Anda. Biasanya ada tiga kesalahan utama yang dilakukan orang dikala menentukan tipografi untuk perusahaan mereka:

A. Memilih font alasannya yakni tampilannya "keren".

Mohon maaf, tapi mestinya Anda menentukan font untuk pelanggan Anda, bukan untuk ego langsung Anda. Logo yang cantik sanggup menarik perhatian pelanggan ideal Anda. Katakanlah Anda menyukai suatu jenis font, tidak berarti harus dimasukkan ke dalam logo.

B. Memilah ketika memilih.

Memilih font pertama yang Anda lihat atau temukan biasanya menghasilkan pilihan tipografi yang buruk. Meskipun Anda mempunyai bentuk logo yang ikonik atau fantastis, pemilihan font yang salah akan menimbulkan logo terlihat tidak nyambung, mengerikan!

C. Memakai terlalu banyak font.

Seorang pro akan memberi tahu Anda, gunakan hanya dua atau mungkin tiga jenis aksara saja. Lebih dari itu maka segala sesuatunya akan terlihat sangat ramai menyerupai sirkus.

contoh aneka jenis font dengan kesan modern


2. Memakai Stok Gambar

Membeli stok gambar untuk dipakai sebagai logo, sejatinya bertentangan dengan tujuan logo itu sendiri. Stok gambar yakni suatu foto atau gambaran yang telah dibentuk sebelumnya, dan sanggup dibeli serta dipakai oleh siapa saja.

Jika ada orang lain yang menyukai stok gambar tersebut, tidak ada yang menghentikan mereka untuk membeli kemudian menggunakannya sebagai logo mereka juga. Bayangkan kini Anda dan orang lain mempunyai logo yang sama, bagaimana mungkin perjuangan Anda sanggup terlihat unik?

sepertinya manajer yang menyetujui logo ini perlu dipecat


1. Menjiplak Logo Milik Orang Lain

Beberapa desainer bekerja keras membuat logo yang unik. Menggunakan logo milik orang lain tentu saja melanggar aturan hak cipta, selain itu menawarkan gambaran jelek bagi perusahaan Anda.

Boleh-boleh saja memalsukan logo lain sebagai referensi, namun pastikan untuk tidak terjebak menjadi plagiarisme. Ingatlah bahwa tujuan logo yakni untuk mencerminkan dan mewakili bisnis atau organisasi Anda. Menjiplak logo orang tentu menjadi bertentangan dengan tujuan awal dibuatnya logo tersebut.

contoh pencurian logo, kiri: plagiat, kanan: original

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7 Kesalahan Ketika Mendesain Logo"

Post a Comment