Contoh Desain Kegiatan Universitas Membangun Desa Ppkpm Uin Ar-Raniry

Desain ProgramUniversitas Membangun Desa

 oleh Lukman Ibrahim

      1.      Pendahuluan

1.1  Latar Belakang

Secara konkret kemiskinan yaitu kasus yang  sangat serius untuk provinsi Aceh ketika ini. Anomali  yang terjadi  di Aceh ketika ini yaitu uang /dana pembangunan bertambah melalui dana otonomi khusus, namun pada ketika yang sama angka kemiskinan justru  bertambah.  Ironi ini menggambarkan satu fenomena gunung es dari permasalahan pembangunan, dan informasi kesejahteraan  yang  kompleks. Kompleksitas yang ada terkait dengan banyak sekali hal, termasuk disparitas ekonomi antar kelas dan kelompok sosial dalam masyarakat, akses, sumber daya dan ketepatan aktivitas pembangunan termasuk pengentasan kemiskinan yang selama ini dilakukan.
PPKPM Uin Ar-Raniry


Kecenderungan program  peningkatan kesejahteraan yang dilakukan di Aceh selama ini biasanya dalam bentuk pertolongan langsung, menyerupai bansos (bantuan sosial) baik dari aktivitas pembangunan pemerintah (eksekutif), maupun dari progam aspirasi dewan (legislatif). Model bansos yang dipraktekkan di Aceh selama ini cenderung “sporadik,” dan on-off (terutama yang berasal dari dana aspirasi),   sulit untuk diharapkan punya dampak berkelanjutan. Program menyerupai ini justru membuat mindset ketergantungan bukan kemandirian dan keberlanjutan, atau cenderung tidak mempunyai dampak yang berkelanjutan.
Di sisi lain UIN Ar-Raniry punya aktivitas dedikasi masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diwajibkan kepada mahasiswa sebelum menuntaskan pendidikan S1.  Kegiatan KKN yang dikoordinir oleh P2M ini telah dilakukan selama berpuluh tahun namun belum bisa memperlihatkan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat. Dimana selama ini pelaksanaan KKN  atau yang kini dikenal dengan nama Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) mahasiswa hanya sekedar membuat papan nama jalan, kursus bahasa Arab, Inggris, computer, dan sebagainya. Akan tetapi kegiatan yang mereka buat pada waktu KKN/KPM tidak berkelanjutan sehingga ketika mahasiswa kembali ke kampus semua kegiatan yang telah mereka gagas tersebut juga berkakhir. Selain itu kegiatan dedikasi dosen UIN Ar-Raniry terpisah dengan penelitian sehingga tema dedikasi masyarakat belum tentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan aktivitas pembangunan provinsi Aceh.
Dengan fenomena menyerupai di atas, maka LP2M UIN Ar-Raniry membuat suatu model KKN Inovatif yang menghubungkan antara penelitian dan dedikasi masyarakat, yang ujung tombaknya yaitu kegiatan KPM mahasiswa yang dinamakan KPM Inovatif.  Selain itu KKN Inovatif ini juga memakai pendekatan partisipatif dalam pembuatan desain planning kegiatannya. Sebelum melaksanakan workshop ini, terlebih dahulu tim telah melaksanakan preliminary research yang dilakukan dua tahap. Pada tahap pertama, tim melaksanakan penjajakan lokasi dengan melaksanakan pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Kecamatan Arongan Lambalek. Berangkat dari hasil pertemuan tersebut tim tetapkan menentukan 3 gampong di Kecamatan Arongan Lambalek yaitu: Gampong Cot Jurumudi, Gampong Kubu, dan Gampong Peulanteu. Pemilihan ketiga gampong ini menurut tingkat kemiskinan dan potensi yang dimiliki oleh gampong-gampong tersebut.

2.      Analisis SWOT

Desa
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Cot Jurumudi
·       Terdapat materi baku
·       Masyarakat desa termotivasi untuk melaksanakan kegiatan ini
·       Minimal 30 orang kaum ibu sudah mempunyai skill
·       Sudah mempunyai central produksi
·       Aparat gampong mempunyai komitmen
·       Tersedianya anggaran untuk mendukung kegiatan ini

·         Tidak mempunyai kemampuan komunikasi dengan Bahasa Indonesia
·         Belum mengetahui tempat pemasaran
·         Tidak mempunyai pengetahuan wacana kerajinan enceng gondok
·         Pesimis sehingga tidak berani berkreasi

·         Keterbukaan bupati untuk mengeluarkan peraturan mengenai pemasaran enceng gondok
·         Adanya mahasiswa KPM UIN dan supervisor
·         Dukungan dari BPM propinsi dan kabupaten kota, disperendag, disnakermobduk, bappeda, pemda
·         Status kecamatan sebagai kecamatan termiskin sehingga menjadi prioritas
·         Adanya dukungan kompak

·         Gangguan dari luar gampong
·         Banjir yang lama

Kubu
·         Terdapat materi baku yang banyak
·         Tenaga kerja mencukupi
·         Tersedia tempat produksi
·         Memiliki motivasi untuk bekerja
Dukungan pemerintah gampong dan komitmen anggaran 2017
·         Belum ada orang yang mempunyai keahlian
·         Belum memadai alat produksi
·         Kecumburuan social di masyarakat
·         Belum terbentuknya administrasi kerja yg baik
·         Belum diketahui kualitas enceng gondok yang dimiliki oleh kubu

·         Adanya mahasiswa KPM
·         Belum banyak yang memproduksi
·         Ada kelompok pengrajin yang bersedia melatih
·         Pangsa pasar yang luas
·         Ada dinas yang mendukung

·         Belum ada yang menampung
·         Belum terbentuk organisasi produksi antar gampong
·         Belum diketahui minat masyarakat terhadap produk enceng gondok
·         Belum adanya standar mutu (kualitas enceng gondok)

Peulanteu
·         Terdapat banyak materi baku
·         Banyak pengrajin
·         Siap untuk home industry
·         Dukungan aparan gampong yang sangat tinggi
·         Ada potensi pengrajin
·         Komitmen anggaran
·         Adanya KWT
·         Ada tempat berkumpul
·         Ada kader posyandu
·         Banyak wanita usia produktif
·         Banyak kerajinan homogen yang pernah dilakukan
Memiliki alat pengolahan kerajinan tempurung yang bisa digunakan untuk keperluan pengolahan enceng gondok.
·         Susah mengambil materi baku tersebut
·         Kurangnya ketrampilan
·         Sudah untuk berkumpul alasannya luasnya gampong
·         Aparat gampong tidak semua memahami tujuan kegiatan ini

·         Bisa dimasukkan dalam RPJMDes
·         Tersedia instruktur yang erat dengan wilayah

·         Belum terang pasar/penampung produk
·         Banyak barang dari luar yang lebih murah
·         Tidak menguasai teknologi
·         Sungai dikelilingi oleh rotan

Sumber: Buku Panduan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Inovatif Universitas Membangun Desa (UMD), UIN Ar-Raniry – KOMPAK – DFAT Australia, 2017

      3.      Desain Program

3.1  Desain Program

NO
OUT PUT/ KEGIATAN
STRATEGI
STAKE HOLDER
PENANG-GUNG JAWAB
JADWAL
1
Terbentuknya  satu kelompok perjuangan produktif (KUP) Kerajinan Enceng Gondokdi setiap gampong dampingan
1.1
Pembentukan KUP di tiga gampong
a. Mengidentifikasi calon anggota KUP
 b. Melaksanakan musyawarah pembentukan dan pemilihan pengurus KUP
c. Pengurusan SK Geuchik

Camat, Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas kependudukan aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita aceh dan kab, Bappeda,  Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD, Baitul Mal Provinsi dan Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat
Geuchik, Ketua PKK dan Tokoh Pere
mpuan champion
Minggu ke-1 bulan Oktober  2016
1.2
Pelatihan Manajemen Kelompok Usaha Produktif
Dilaksanakan dengan bekerja sama antara KUP, mahasiswa KPM supervisor dan Disperindag Kab A.Barat
(diupayakan KPM gelombang pertama ada mahasiswa dan supervisor dengan keahlian managemen pengembangan usaha)

Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas kependudukan aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita aceh dan kab, Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD
Ketua KUP, Mahasiswa KPM dan supervisor
Minggu II Oktober 2016
1.3
Pelatihan Enterpreneurship motivation dan kesetaraan gender
Dilaksanakan dengan bekerja sama antara KUP, mahasiswa KPM supervisor dan Disperindag Kab A.Barat

Camat, Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas Pendudukan Aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita Aceh dan kab, Bappeda,  Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, TKS, Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD
Ketua KUP, Mahasiswa KPM dan supervisor
Minggu III Oktober
1.4
Penyusunan SOP sederhana wacana kelembagaan dan keuangan KUP
Dilakukan dengan beberapa kali pertemuan yang menghasilkan komitmen wacana rujukan kerja di KUP dan system bagi hasil.
SOP disyahkan bersama dan bila dirasa perlu disyahkan P’Geuchik. Prinsip penyusunan yaitu partisipatif
Geuchik, KUP, mahasiswa KPM, Supervisor, Disperindag, Tenaga Kerja Sukarela (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD, Perangkat Gampong
KUP dan mahasiswa KPM, Perangkat gampong
Minggu IV oktober-Minggu II Nov
1.5
Pendampingan Keorganisasian Kelompok Usaha Produktif
Dilaksanakan dengan bekerja sama antara KUP, mahasiswa KPM supervisor dan Disperindag Kab A.Barat
(diupayakan periode gelombang pertama ada mahasiswa dan supervisor dengan keahlian managemen pengembangan usaha)
Pengurus dan anggota kelompok, Mahasiswa KPM, supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD



Mahasiswa KPM dan supervisor
Minggu II Oktober-Maret
2
Tersedianya sumber daya insan di setiap gampong dampingan yang terampil memproduksi kerajinan enceng gondok
2.1
Pelatihan Ketrampilan Dasar dan lanjutan wacana pembuatan kerajinan enceng gondok
1.    Identifikasi dan penyiapan alat training (media pelatihan)
2.    Pelatihan ini dilaksanakan secara terpisah untuk masing-masing  desa biar lebih fokus dan efektif
3.    Mengutamakan trainer yang bisa berbahasa Aceh (bisa dari Nagan Raya)
4.    Trainer hebat untuk tingkat lajutan sanggup digunakan dari kawasan lain yang mempunyai kreasi enceng gondok namun perlu dipertimbangkan bahasa
5.    Perlu ada alat teknologi sempurna guna untuk pengeringan, pengepresan, dan pemintalan enceng gondok
6.    Membuat variasi mal di Pelatihan Ketrampilan Lanjutan
Camat, Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas kependudukan aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita aceh dan kab, Bappeda,  Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD
Ketua KUP, Mahasiswa KPM dan supervisor
Minggu I-IV Des 2016
2.2
Studi Banding
1.       Menentukan lokasi
2.       Membentuk panitia
3.       Pemilihan penerima dari masing-masing desa
4.       Merancang kegiatan studi banding yang menghadiran testimony pengrajin enceng gondok yang berhasil mensejahterakan perekenomian keluarga
KUP, mahasiswa KPM, Supervisor, Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD
KUP, Geuchik, Mhsw KPM dan Tim UMD
Minggu II Januari
3
Terbangunnya konsistensi produksi kerajinan enceng gondok yang berkualitas di 3 gampong dalam bermacam-macam bentuk
dan kreasi motif
3.1
Penyiapan tempat
Produksi dan persiapan peralatan
Mengupayakan izin memakai kemudahan gedung atau ruang yang telah tersedia di gampong untuk tempat produksi. Hasil workshop Di desa Kubu secara mulut Pak geuchik mengizinkan memakai salah satu rumah pertolongan tsunami yang kosong, Desa Cot Juru Mudi memakai ruang di kantor desa, dan gampong Pelanteu memakai balai desa. Namun hal ini perlu dipertegas dengan komitmen lanjutan. (jika diharapkan tertulis)
Geuchik, KUP, Mahasiswa KPM, dan Dosen Supervisor
Geuchik dan Ketua KUP
Minggu Ke IV September-Minggu II Oktober

3.2
Produksi kerajinan enceng gondok dalam bentuk beberapa item barang rumah tangga
1.       Pola produksi untuk Kubu dan Cot Juru Mudi memakai system rumah produksi dimana para pengrajin berkumpul di tempat produksi pada jam-jam yang telah disepakati
2.       Pola kombinasi Rumah Produksi dengan Home Industri diterapkan di Desa Planteu. Mengingat luasnya wilayah desa Planteu, maka disepakati dua dusun (Dusun 1 dan 2) membuat kerajinan di rumah produksi sesuai jadwal. Sementara untuk Dusun 3 yang jauh digunakan rujukan home industry, dimana pengrajin di dusun tersebut membuatnya di rumah masing-masing, kemudian pada waktu waktu tertentu hasil kerajinan mereka dikumpulkan ke rumah produksi.
3.       Variasi produksi dengan harga terjangkau
Pengurus KUP, Mahasiswa KPM, dan Dosen Supervisor, Disperindag, Disnaker Mob.Duk, dan Konsultan Quality Control
Pengurus KUP dan Konsultan yang dihire
Minggu IV Des  2016 dan seterusnya secara reguler
3.3
Branding
Melalui musyawarah bersama seluruh anggota KUP,  dengan difaslitasi oleh mahasiswa KPM
Pengurus dan anggota KUP, Geuchik, Mahasiwa KPM, supervisor, Disperindag
Pengurus KUP dan Mahasiswa KPM
Minggu I Jan 2017
3.4
Pengurusan Izin Produksi
Mengusulkan usulan untuk izin produksi
Pengurus dan anggota KUP, Geuchik, Mahasiwa KPM, supervisor, Disperindag
Pengurus KUP dan Mahasiswa KPM
Minggu II-III Jan 2017
3.5
Quality Control
Mengupayakan adanya Konsultan yang di hire 6 bulan untuk mendampingi dan mengontrol secara rutin kualitas produk dengan kunjungan regular dan insidental
Pengurus dan anggota KUP, Geuchik, Mahasiwa KPM, supervisor, Disperindag, BPM
Pengurus KUP dan BPM Provinsi Aceh

2 Minggu sekali mulai Minggu IV Desember
4
Terbukanya pangsa pasar bagi pemasaran hasil produksi kerajinan enceng gondok
4.1
Penjajakan Pasar
Dilakukan dengan penelitian sederhana
Pengurus dan anggota KUP bersama TIM UMD, Mahasiwa KPM dan supervisor, PLD, TKS, dan Disperindag
Pengurus KUP dan Mahasiwa KPM, UMD
Minggu IV jan 2017
4.2
Pelatihan pemasaran
Dilaksanakan 3 hari secara adonan tiga desa. Masing masing desa mengirimkan tim pemasarannya untuk di latih berbagi upaya pemasaran produk kerajinan enceng gondok
Camat, Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas kependudukan aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita aceh dan kab, Bappeda,  Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD

Pengurus KUP dan Mahasiwa KPM
Minggu I Februari 2017
4.3
Membuat Iklan dan melaksanakan promosi Produk
Membuat Brosur,  flyer, spanduk, mengikuti banyak sekali pameran, memaksimalkan promosi berantai dari sahabat ke teman

Camat, Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas kependudukan aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita aceh dan kab, Bappeda,  Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD, Disbudpar Provinsi dan Kabupaten Aceh Barat, Badan Investasi dan Promosi Provinsi dan Kabupaten
Pengurus KUP,Centra pemasaran bersama, dan mahasiswa KPM
Minggu IV Jan-II Maret 20172017
4.4
Membuat Media Pemasaran
Melalui Sosial Media dan Toko On Line
Pengurus KUP, Centra Pemasaran Bersama, Mhs KPM dan Supervisor
Pengurus KUP, Centra Pemasaran Bersama, Mhs KPM dan Supervisor
Minggu IV Jan-II Maret
4.5
Pembentukan Sentra Penjualan Bersama (tiga gampong)
1.       Musyawarah Membentuk pusat pemasaran bersama,
2.       Menyusun dan menyepakati SOP prosedur kerja bersama.
Camat, Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas kependudukan aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita aceh dan kab, Bappeda,  Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD, Baitul Mal Aceh
Camat, Pengurus KUP, Centra Pemasaran Bersama, Mhs KPM dan Supervisor
Minggu II Februari –Minggu I Maret 2016
4.6
Advokasi regulasi pemda Aceh Barat untuk pemanfaatan hasil kerajinan enceng gondok produk Aceh Barat
1.       Menyusun beberapa rekomendasi untuk diusulkan kepada Bupati Aceh Barat,
2.       Melakukan audiensi dan lobby untuk mengusulkan rekomendasi yg disusun yang bertujuan terbitnya regulasi pemanfaatan enceng gondok produk local Aceh Barat.
3.       Melakukan pengawalan terhadap usulan dan hasil audiensi sampai benar benar terbit kebijakan yang diharapkan
Camat, Disperindag Aceh dan kab, Disnaker dan Mobilitas kependudukan aceh dan kab, BPM, Bagian Pemberdayaan wanita aceh dan kab, Bappeda,  Geuchik, Tokoh Perempuan champion, Ketua PKK, Mahasiswa KPM dan supervisor, Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), Pendamping Lapangan Desa (PLD) , Tim UMD
Pengurus KUP, Centra Pemasaran Bersama, Mhs KPM dan Supervisor
Minggu III Januari-Minggu III maret 2017
Sumber: Buku Panduan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Inovatif Universitas Membangun Desa (UMD), UIN Ar-Raniry – KOMPAK – DFAT Australia, 2017

      4.      Peran dan Komitmen Stakeholders

a.      Peran Stakeholders

Pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui kegiatan kerajinan wanita yang digagas oleh UIN Ar-raniry melalui aktivitas UMD mustahil berjalan dengan baik tanpa dukungan beberapa pihak baik lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta atau perusahaan. Oleh alasannya itu, pelaksana UMD beraudiensi dan berkoordinasi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Propinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Barat, Bappeda Propinsi Aceh dan Bappeda Kabupaten Aceh Barat, Disnakermobduk Propinsi Aceh dan Dinsosnakertrans Kabupaten Aceh Barat, dan Dinas Perindustrian Propinsi Aceh dan Dinas UKM dan Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Barat, Baitul Mal Propinsi Aceh dan Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Propinsi Aceh, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Sosial (KP2KS) Kabupaten Aceh Barat, perusahaan swasta, perhotelan, dan sebagainya.  
Semua stakeholder di atas bisa berperan untuk mendukung pelaksanaan kerajinan enceng gondok wanita di ketiga desa di Kabupaten Aceh Barat tersebut. Peran masing-masing forum di atas secara singkat diuraikan sebagai berikut:
ü  Bappeda Propinsi Aceh
                        Di tingkat propinsi bappeda berperan sangat vital dalam mengkoordinasikan perencanaan aktivitas yang sinkron dari dinas terkait di lingkup SKPA dengan aktivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Sinkronisasi aktivitas tersebut juga bisa dilakukan oleh Bappeda Propinsi dengan SKPK melalui bappeda kabupaten/kota.
ü  Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM)
                        Dengan wewenang sebagai forum yang melaksanakan koordinasi dan pengawasan implementasi program-program pertolongan desa dari Pemerintah Pusat, juga sangat penting kiprahnya untuk mendukung pelaksanaan UMD UIN Ar-Raniry. Para pendamping desa di bawah BPM sangat dibutuhkan di aktivitas ini.
ü  Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk
Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk berkomitmen untuk mendukung aktivitas ini dan mengusahakan biar sanggup memasukkan aktivitas yang relevan di tahun 2017

b.      Komitmen Stakeholders

      Semua stakeholder dari forum pemerintah di atas sudah menyatakan komitmen mereka secara pribadi pada ketika audiensi dan aktivitas Workshop Desain Program dan secara tidak pribadi melalui komunikasi telepon dan email. Adapun rinciannya sanggup di lihat pada tabel di bawah ini.
No.
Lembaga
Perwakilan
Komitmen
1.
Bappeda Aceh dan
Bappeda Kabupaten Aceh Barat
a.    Staf Bidang Pembangunan Ekonomi dan Tenaga Kerja Bappeda Propinsi Aceh; dan
b.    Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Barat
Mendukung dan mengkoordinasikan perencanaan anggaran SKPA dan SKPK terkait.
2.
BPM Aceh dan
BPM Kabupaten Aceh Barat
b.    Kabid. Pemberdayaan Ekonomi BPM Aceh; dan
c.     Sekretaris BPM Kabupaten Aceh Barat
a.   Penguatan kiprah petugas pendamping desa dan pendamping lokal desa; dan
b.  Pengarahan alokasi anggaran Dana Desa
3.
Disnakermobduk Aceh dan Dinsosnakertrans Kabupaten Aceh Barat
Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Perluasan Kesempatan Kerja
a.  Mengarahkan Tenaga Kerja Sukarela untuk terlibat di aktivitas ini;
b.  Mengusulkan anggaran program/kegiatan  yang relevan untuk tahun 2017
4.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh dan Dinas UKM, Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Barat
Kepala Dinas UKM, Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Barat
Mengusulkan anggaran program/kegiatan  yang relevan untuk tahun 2017
5.
Baitul Mal Propinsi Aceh dan Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat
Kepala Baitul Mal Aceh dan
Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat
Mensinkronisasi aktivitas pemberdayaan masyarakat
6.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Propinsi Aceh dan  Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Sosial (KP2KS) Kabupaten Aceh Barat
Kepala KP2KS Kabupaten Aceh Barat
Mensinkronisasi aktivitas pemberdayaan perempuan
7.
Kantor Kecamatan Arongan Lambalek
Camat dan Sekcam
Mendukung pengalokasian anggaran Desa untuk digunakan dalam kegiatan UMD-Industri Kerajinan Enceng Gondok
8.
Kantor Geuchik Gampong Cot Juru Mudi
Geuchik
Mengalokasikan anggaran dana desa untuk kegiatan UMD- Industri Kerajinan Enceng Gondok
9.
Kantor Geuchik Gampong Peulanteu
Geuchik
Mengalokasikan anggaran dana desa untuk kegiatan UMD- Industri Kerajinan Enceng Gondok
10.
Kantor Geuchik Gampong Kubu
Geuchik
Mengalokasikan anggaran dana desa untuk kegiatan UMD- Industri Kerajinan Enceng Gondok






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Desain Kegiatan Universitas Membangun Desa Ppkpm Uin Ar-Raniry"

Post a Comment