Kromatografi Kolom Dan Permasalahannya Oleh Sumar Hendayana
Kromatografi Kolom dan Permasalahannya
Gambar 1.1 diagram metode pemisahan kromatografi kolom |
Kromatografi kolom merupakan salah satu metode pemisahan konvensional yang berserah lantaran dari sini lah bermula metode kromatografi. Gambar 1.1 mmemperlihatkan diagram metode pemisahan kromatografi kolom. Kolom gelas dengan kran pada salah satu ujungnya diisi oleh fasa membisu berupa silica atau alumina. Ukuran diameter partikel fase membisu berkisar 100 micometer. Campuran yang akan dipisahkan dituangkan pada potongan atas kolom yang berisi fasa diam. Begitu pula fasa gerak berupa pelarut organik ibarat heksan atau ester dialirkan dari potongan atas kolom. Komponen-komponen yang telah terpisah dari campurannya bergerak bergerak terbawa fasa gerak ke bawah kolom. Jumlah komponen penyusun adonan sanggup terlihat sebagai cincin-cincin berwarna sepanjang kolom gelas. Kolom gelas satu persatu dan sanggup ditampung pada kawasan yang berbeda.
Metode pemisahan kromatografi kolom ini memerlukan materi kimia yang cukup banyak sebagai fase membisu dan fasa gerak, bergantung pada ukuran kolom gelas. Untuk melaksanakan permisahan adonan dengan metode kromatografi kolom dibutuhkan waktu yang relatif lama, sanggup berjam-jam hanya untuk memisahkan satu campuran. Selain itu, hasil pemisahan kurang terang artinya kadang kala sukar mendapat pemisahan secara tepat lantaran pita komponen yang satu bertumpang tindih dengan komponen lainnya. Masalah waktu yang usang disebabkan oleh laju alir fasa gerak hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Ukuran diameter partikel yang cukup besar menciptakan luas permukaan fasa membisu relatif kecil sehingga kawasan untuk berinteraksi antara komponen-komponen dengan fase membisu menjadi terbatas. Apabila ukuran diameter partikel diperkecil biar luas permukaan fasa membisu bertambah maka mengakibatkan semakin lambatnya fatwa fasa gerak atau fase gerak tidak mengalir sama sekali. Selain itu, fasa membisu yang sudah terpakai tidak sanggup dipakai lagi untuk pemisahan adonan yang lain lantaran sukar meregenerasi fasa diam.[1]
Referensi dan footnote dari Sumar Hendayana, 2006. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. 2-3.
0 Response to "Kromatografi Kolom Dan Permasalahannya Oleh Sumar Hendayana"
Post a Comment