Laporan Praktikum Kimia Larutan Perihal Hasil Kali Kelarutan Ksp
Laporan praktikum Kimia Larutan
I. JUDUL PERCOBAAN : HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
II. TANGGAL PERCOBAAN : 11 Mei 2016
III. TUJUAN PERCOBAAN : Menunjukkan perbedaan kelarutan
IV. DASAR TEORI
V. ALAT DAN BAHAN
VI. PROSEDUR KERJA
VII. HASIL PENGAMATAN
VIII. REAKSI PERHITUNGAN
X. KESIMPULAN
Hasil Kali Kelarutan
I. JUDUL PERCOBAAN : HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
II. TANGGAL PERCOBAAN : 11 Mei 2016
III. TUJUAN PERCOBAAN : Menunjukkan perbedaan kelarutan
beberapa garam yang sukar larut dalam
air.
IV. DASAR TEORI
Menurut Safrijal dan haris Munandar (2016 : 17) kelarutan (dilambangkan s) suatu zat ialah jumlah zat yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu. Jumlah zat sanggup dinyatakan dalam mol atau garam. Kelarutan molar suatu zat menyatakan jumlah mol zat yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu.
Hasil kali kelarutan suatu garam ialah hasil kali konsentrasi semua ion dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan masing-masing ion diberi pangkat dengan koefisien dalam rumus tersebut. Untuk sistem dengan kesetimbangan :
AgCl(s) ® AgCl(aq) ® Ag+(aq) + Cl-(aq)
Berlaku :
AgCl, nilainya tetap alasannya AgCl ialah padatan, sehingga jumlahnya tidak menghipnotis terhadap kesetimbangan, maka K[AgCl] ialah juga konstanta pada umumnya diberi lambang Ksp, yaitu konstanta hasil kali ion-ion, persamaan di atas menjadi :
Ksp = [Ag+] [Cl-]
Secara kuantitas, kelarutan (s) bekerjasama dengan Ksp dan sebaliknya dari harga Ksp sanggup dihitung kelarutan (s). Hubungan tersebut sanggup dinyatakan menurut jenis garamnya, yaitu :
a. Garam Biner Ma
MA(S) ® MA(aq) ® Mn+(aq) + An-(aq)
Ksp MA = [Mn+] [An-]
Misalkan kelarutan MA = x, maka Ksp MA = x2 dan
b. Garam Terner M2A atau MA2
M2A (s) ® M2A (aq) ® 2Mn+(aq) + A2n-(aq)
Ksp M2A = [Mn+]2[A2n-]
MA2(s) ® MA2(aq) ® Mn2+(aq) + 2A2n-(aq)
Misalkan kelarutan M2A dan MA2 = x, maka :
Ksp = (2x)2. x = (4x2) . x = 4x3
Pada kesetimbangan garam yang sukar larut dengan ionnya, bila ditambahkan garam, basa atau asam yang mengandung ion homogen dengan ion-ion garam yang semula, maka kesetimbangan garam yang sukar larut tadi akan bergeser ke arah pembentukan endapannya.
V. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Alat-alat yang dipakai pada praktikum ini ialah rak dan tabung reaksi, gelas ukur 10 mL.
B. BAHAN
Bahan materi yang dipakai pada praktikum ini ialah larutan perak nitrat (AgNO3) 0,1 M, larutan kalium kromat (K2CrO4) 0,1 M, larutan natrium klorida (NaCl) 0,1 M, larutan barium klorida (BaCl2) 0,1 M, larutan asam sulfat (H2SO4) 0,1 M, larutan natrium sulfat (Na2SO4) 0,1 M.
VI. PROSEDUR KERJA
1. Disediakan 4 buah tabung reaksi masing-masing diisi dengan 2 mL larutan NaCl 0,1 M pada tabung I tabung 2. Serta masing-masing 2 mL larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung 3 dan 4.
2. Pada tabung 1 dan 3 ditambahkan masing-masing 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M, dipakai sebagai pembanding.
3. Larutan pada tabung 2 dan 4 dicampurkan ke dalam satu tabung dan dikocok. Kemudian diteteskan larutan AgNO3 0,1 M hingga terjadi perubahan warna dari endapan. Diamati endapan yang terlebih dahulu terbentuk.
4. Pada sebuah tabung reaksi lain diisi 2 mL larutan K2CrO4 0,1 M. Ditambahkan 10 tetes larutan NaCl 0,1 M, dikocok dan diamati. Kemudian diteteskan larutan AgNO3 0,1 M, diamati perubahan hingga terjadi perubahan warna pada endapan.
5. Disediakan 2 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 2 mL larutan BaCl2 0,1 M lalu pada masing-masing tabung ditambahkan 2 mL larutan H2SO4 0,1 M, diamati perubahan yang terjadi.
6. Pada tabung I ditambahkan lagi 1 mL larutan H2SO4 0,1 M. Digunakan tabung 2 sebagai pembanding. Diamati, dibandingkan jumlah endapan yang terbentuk pada kedua tabung.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. SEBELUM PERCOBAAN
NO. | NAMA BAHAN | BENTUK | WARNA |
1. | NaCl | Larutan | Tidak berwarna |
2. | AgNO3 | Larutan | Tidak berwarna |
3. | K2CrO4 | Larutan | Kuning |
4. | BaCl2 | Larutan | Tidak berwarna |
5. | H2SO4 | Larutan | Tidak berwarna |
6. | H2O | Cairan | Tidak berwarna |
B. SESUDAH PERCOBAAN
1. 2 mL NaCl + 5 tetes AgNO3 ® terbentuk endapan berwarna putih
dari AgCl.
2. 2 mL K2CrO4 + 5 tetes AgNO3 ® terbentuk endapan berwarna
merah bata dari Ag2CrO4.
3. 2 mL K2CrO4 + 2 mL NaCl ® larutan tetap berwarna kuning (tidak
terjadi reaksi).
Setelah ditambah lagi AgNO3 ® terbentuk endapan berwarna putih
dari AgCl.
4. I. Larutan BaCl2 ® larutan tidak berwarna (sebagai pembanding).
II. 2 mL BaCl2 + 2 mL H2SO4 ® terbentuk endapan putih dari
BaSO4.
Setelah ditambah lagi 1 mL H2SO4 ® semakin banyak terbentuk
endapan putih pada larutan
tersebut, dan konsentrasi ion
SO42- semakin banyak.
VIII. REAKSI PERHITUNGAN
Jadi, Q > Ksp, akan menghasilkan endapan putih.
IX. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini membahas perihal hasil kali kelarutan (Ksp). Senyawa yang memiliki Ksp ialah senyawa elektrolit yang sukar larut. Sedangkan senyawa elektrolit yang gampang larut menyerupai natrium klorida, natrium sulfat, asam klorida dan kalium hidroksida tidak memiliki Ksp. Selain itu, senyawa yang sukar larut tetapi nonelektrolit menyerupai benzena, minyak atau eter juga tidak memiliki Ksp. Hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut sanggup memperlihatkan isu perihal kelarutan suatu senyawa tersebut dalam air. Semakin besar harga Ksp suatu zat, semakin gampang larut senyawa dalam air. Semakin kecil harga Ksp, semakin sukar larut senyawa dalam air. Harga Ksp suatu zat sanggup dipakai untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat jikalau dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan.
Dari hasil pengamatan, sanggup dilihat pada tabung reaksi 1 yang diisi larutan natrium klorida 2 mL dan 5 tetes larutan perak nitratsehingga mengalami perubahan yaitu terbentuknya endapan putih dari perak klorida. Pada tabung reaksi 2 yang diisi larutan kalium kromat 2 mL dan 5 tetes larutan perak nitrat sehingga mengalami perubahan yaitu terbentuknya endapan merah bata dari perak kromat. Pada tabung reaksi 3 yang diisi larutan kalium kromat 2 mL dan larutan natrium klorida sehingga didapatkan bahwa tidak terjadi reaksi pada gabungan tersebut, hal ini ditandai dari larutan yang tetap berwarna kuning. Kemudian sesudah ditambahkan lagi 5 tetes larutan perak nitrat, gres terlihat perubahannya yaitu terbentuknya endapan putih dari perak klorida. Selanjutnya, pada tabung reaksi 4 yang diisi larutan barium klorida, larutan ini hanya sebagai pembanding untuk tabung reaksi 5. Pada tabung reaksi 5 yang diisi larutan barium klorida 2 mL dan ditambahkan 2 mL larutan asam sulfat menghasilkan terbentuknya endapan putih dari barium sulfat. Kemudian sesudah ditambahkan 1 mL larutan asam sulfat menghasilkan semakin banyak endapan putih tersebut, hal ini terjadi alasannya konsentrasi ion sulfat semakin banyak.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan sanggup diketahui bahwa hasil percobaan tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin kecil harga Ksp suatu zat maka akan semakin sukar larut senyawa tersebut dalam air dan menghasilkan terbentuknya endapan. Jika kelarutannya lebih kecil daripada Ksp maka larutan tidak terbentuk endapan. Hasil kali kelarutan juga dipengaruhi oleh konsentrasi, semakin besar konsentrasi zat terlarut maka akan semakin banyak terbentuk endapan pada larutan tersebut.[1]
X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, maka sanggup disimpulkan bahwa :
1. Semakin besar harga Ksp suatu zat maka akan semakin gampang larut senyawa tersebut dalam air.
2. Semakin kecil harga Ksp suatu zat maka akan semakin sukar larut senyawa tersebut dalam air (terbentuk endapan).
3. Semakin besar konsentrasi zat terlarut maka akan semakin banyak terbentuk endapan.
4. Jika kelarutan = Ksp maka kelarutan akan larut pada titik sempurna jenuh.
5. Nilai Ksp berkhasiat untuk memilih keadaan senyawa ion dalam larutan.
0 Response to "Laporan Praktikum Kimia Larutan Perihal Hasil Kali Kelarutan Ksp"
Post a Comment