Laporan Kimia Anorganik Ii Komposisi Dan Rumus Anhidrat Dari Suatu Senyawa

Laporan Kimia Anorganik II Komposisi dan Rumus Hidrat dari Suatu Senyawa



I.                   JUDUL PERCOBAAN                    :  KOMPOSISI DAN RUMUS HIDRAT                                                                  DARI SUATU SENYAWA

II.                TANGGAL PERCOBAAN              : 18 April 2016

III.             TUJUAN PERCOBAAN                 : Mahasiswa sanggup memilih persen,                                                                massa hidrat yang terdapat dalam  suatu                                                                                       senyawa serta menetukan rumus                                                                                                   empirisnya

IV.             DASAR TEORI

Menurut Kms. Rahmat Notariza (2010:47) menyatakan bahwa hidrat istilah yang di gunakan dalam organic maupun anorganik untuk mengidentifikasikan bahwa zat tersebut mengandung air. Untuk senyawa organik hidrat terbentuk dengan penambahan molekul H2O atau penambahan elemen H+ dan OH-  pada molekul organic, hidrat dalam senyawa anorganik yaitu senyawa yang mengandung molekul air.

Menurut Anonim (2012:14) menyatakan bahwa hidrat yaitu senyawa Kristal padat yang mengandung air (H2O), intinya penentuan rumus hidrat yaitu penentuan jumlah molekul air Kristal atau nilai x, secara umum rumus hidrat sanggup di tulis sebagai rumus kimia senyawa Kristal padat : X.H2O. sanggup di artikan bahwa senyawa hidrat yaitu suatu senyawa Kristal dimana satu atau lebih molekul air bergabung dengan tiap satuan rumus dari suatu gram senyawa yang tidak mengandung air.
Menurut pernyataan yang dikemukakan oleh Sukardjo (1985: 200) menyatakan  bahwa rumus empiris atau komposisi kimia dari suatu senyawa yaitu mulut sederhana jumlah relative setiap jenis atom yang di kandung, istilah empiris merujuk pada analisis elemental. Suatu teknik yang di gunakan untuk memilih persentasi komposisi relative perunsuran dari suatu zat kimia, konstanta dengan formula empiris formula empiris kimia mengidentifikasi jumlah obsolute atom unsur- unsur yang di temukan pada setiap molekul dari senyawa tersebut.


V.                ALAT DAN BAHAN

A.    ALAT
Alat-alat yang dipakai dalam percobaan yaitu : Krusibel porselen, penjepit, pembakar Bunsen, neraca analitik, cawan penguap.
B.     BAHAN
Bahan-bahan yang dipakai dalam percobaan ini antara lain plastisin, bola-bola gabus, dan kawat besi.

VI.             PROSEDUR KERJA

1.      Dibersihkan krusibel porselen beserta dengan tutupnya
2.      Dipanaskan krusibel porselen diatas kaki tiga pemanas pada suhu tinggi selama 5 menit
3.      Dipindahkan krusibel porselen dari atas kaki tiga dengan memakai tang penjepit dan dibiarkan hingga krusibel porselen dingin
4.      Setelah krusibel porselen dingin, ditimbang dengan akurat dan dicatat massa krussibel kosong
5.      Ditimbang 2 gram Kristal BaCl2.2H2O dan dimasukkan kedalam krusibel porselen tersebut, ditimbang  massa krussibel + Kristal hidrat
6.      Dipanaskan krusibel porselen beserta dengan isinya hingga kira-kira 10 menit.
7.      Setelah 10 menit krusibel didinginkan hingga pada suhu kamar. Ditimbang krusibel beserta dengan isinya.
8.      Dihitung persen air yang terdapat dalam senyawa tersebut.
9.      Diulangi mekanisme 1-8 dengan menggantikan  senyawa hidrat yang lain


VII.          HASIL PENGAMATAN

A.    SEBELUM PERCOBAAN

NO
NAMA BAHAN
BENTUK
WARNA
1
BaCl2.2H2O
Larutan
Putih
2
H2O
Cairan
Tidak Berwarna

B.     SESUDAH PERCOBAAN

A.    SESUDAH PERCOBAAN

·        

Krusibel porselen (dibersihkan)          semoga tidak ada air dalam krussibel porselin.

Ditimbang krussibel porselin               62,92 gram
                
Ditambah 2 gram Bacl2.2H2O dan ditimbang                       64,87 gram

Dipanaskan hasil tersebut              64,63 gram

                 % H2O          menghasilkan 24% kadar air



VIII.       REAKSI PERHITUNGAN
1.      Massa krusibel porselen dan tutup sebelum pemanasan yaitu 62,92 gram.
2.      Massa krussibel porselen + tutp + BaCl2.2H2O yaitu 64,87 gram
3.      Massa hidrat dari Kristal + BaCl2.2H2O yaitu :

Berat isi – berat kosong   = 64,87 – 62,92
                                              = 1,95 gram
4.      Massa krusibel + tutup + anhidrat, sesudah pemanasan yaitu 64,63 gram
5.      Massa BaCl2 anhidrat            = Massa hidrat BaCl2.2H2O – Massa H2O
 = 1,95 gram – 0,24 gram
 = 1,71gram

6.      Massa H2O adalah                =  berat isi – berat akhir
 = 64,87 gram – 64,63 gram
                                               = 0,24 gram

7.    % massa air dalam BaCl2.2H2O yaitu :

                      % massa H2O              =  x 100%

                                                                      =  x 100%

                                                                      = 14%

3,5 gram hidrat dari (AlSO4)3 x H2O dipanaskan hingga Kristal penguapan dan sisa padatan yaitu 1,5 gram. Dik Ar Al : 27, S : 32, O : 16.  Tentukan :

·      Reaksi  kimia yang terjadi
·      Massa H2O Kristal
·      Perbandingan massa
·      Mol (AlSO4)3 x H2O
·      Rumus kimia senyawa hidrat

Penyelesaian :
Reaksi kimia : (AlSO4)3 . H2O                            (AlSO4)3 + x H2O
Massa air Kristal :
·         M H2O          = m (AlSO4)3 . H2O – m (AlSO4)3
= 3,5 gram – 1,5 gram
= 2 gram
·         Perbandingan massanya :
M m (AlSO4)3                       :           m H2O
·         Untuk mendapat mol, bagi dengan Mr masing-masing :
Mr (AlSO4)3              : 315
Mr H2O                     : 18


Ø  n (AlSO4)3
 = 0,004

Ø  n H2O
 = 0,1

Bagi keduanya dengan nilai yang terkecil yaitu 0,1 :
Ø  = 0,04
Ø        = 1
Perbandingan mol =  perbandingan koofesien, sehingga koofesien dari H2O pada reaksi diatas yaitu 4, maka diperoleh rumus senyawa hidrat yaitu (AlSO4)3.4H2O

IX.             PEMBAHASAN

Setelah kami melaksanakan percobaan perihal komposisi dan rumus hidrat dari suatu senyawa di mana hidrat merupakan garam yang mengandung molekul air dalam perbandingan tertentu yang terikat baik pada atom sentra atau terkristalisasi dengan senyawa kompleks. Penentuan rumus hidrat yaitu penentuan jumlah molekul air Kristal (H2O ) atau nilai X, sehingga sanggup di nyatakan rumus kimia senyawa Kristal senyawa zat padat yaitu X.H2O.
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan memakai alat crussibel porselin yang awalnya di bersihkan terlebih dahulu beserta dengan tutupnya,kemudian di panaskan crussible tersebut di atas kaki tiga pada suhu tinggi selama 5 menit, di panaskan semoga tidak terdapat lagi air dalam crussibel, sesudah itu di pindahkan dengan memakai enjepit dan biarkan hingga crussibel dingin,selanjutnya ditimbang berat kosong dari crussibel tersebut maka di peroleh hasil 62,92 gram, langkah selanjutnya di timbang 2 gram Kristal Barium Klorida Dihidrat dan di masukkan ke dalam crussibel maka di timbang kembali dan balasannya menjadi 64,87 gram, sebab crussibel sudah terisi. Setelah itu di panaskan kembali crussibel tersebut  selama 10 menit, sesudah hingga 10 menit di pindahkan kembali dan di timbang maka menghasilkan beraat sebanyak  64,63 gram, beratnya berkurang sebab keluarnya hidrat dari senyawa barium Klorida Dihidrat. Dan dihitung persen air, maka balasannya 14 persen.
Berdasarkan hasil yang kami peroleh maka sanggup di ketahui bahwa hidrat yaitu suatu senyawa Kristal di mana satu atau lebih molekul air bergabung dengan tiap satuan rumus dari suatu gram senyawa yang tidak mengandung air. Maka percobaan yang kami lakukan sesuai dengan teori yang telah kami pelajari.

X.                KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka sanggup disimpulkan bahwa:
1.      Crusibbel porselin di panaskan semoga tidak ada kandungan air di dalamnya.
2.      Nilai X di dapatkan dengan membandingkan mol garam dengan mol air
3.      Untuk mendapat hasil mol membandingkan dengan Mr masing-masing
4.      Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien
5.      Untuk mendapat % air maka di bandingkan dengan massa senyawa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Laporan Kimia Anorganik Ii Komposisi Dan Rumus Anhidrat Dari Suatu Senyawa"

Post a Comment