Laporan Kimia Anorganik Ii Senyawa Kompleks Kobalt Iii

Laporan Kimia Anorganik IISenyawa Kompleks Kobalt (III)




I.                   JUDUL PERCOBAAN             : Senyawa Kompleks Kobalt (III)

II.                TANGGAL PERCOBAAN      : 5 Mei 2016

III.             TUJUAN PERCOBAAN          : Pembuatan senyawa kompleks

                                                       Tetraamincarbonatcobalt (III) Nitrat.

IV.             DASAR TEORI                           :

Menurut Cotton dan Wilkirison (2009:175) menyatakan bahwa senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari ion-ion logam dengan satu atau lebih ligan. Interaksi antara logam dengan ligan-ligan sanggup diibaratkan mirip reaksi asam-basa lewis, dimana basa lewis merupakan zat yang bisa memperlihatkan satu atau lebih pasangan elektron (ligan),. Tritasi komplektomeri yakni salah satu metode kuantitatif dengan memampaatkan reaksi komples antara ligan dengan non logam utamanya, yang umumnya diindonesiakan EDTA (disodium ethylene diani tetra asetat). Reaksi pengompleks dengan suatu ion logam, melibatkan pergantian satu molekul pelarut atau lebih yang terkoordinasi, dengan gugus-gugus nukleofilik lain. Gugus-gugus yang terikat pada ion pusat, disebut ligan dan dalam larutan air reaksi sanggup dinyatakan dengan persamaan :

M (H2O)n + L→M (H2O)(n-1) L + H2O
Menurut H.Ralph Petrucci dan Suminar (1987:180) menyatakan bahwa ligan (L) sanggup berupa sebuah molekul netral atau sebuah ion bermuatan, dengan pergantian molekul-molekul air berturut-turut selanjutnya sanggup terjadi hingga terbentuk kompleks MLn. “n” yakni bilangan koordinasi dari logam itu, dan menyatakan jumlah maksimum bilangan monodentat yang sanggup terikat padanya.
Menurut Putjaatmaja (1996:204) menyatakan bahwa ligan menurut jumlah atom yang diikatnya terdiri atas 3 macam, yaitu monodentat, yakni ligan yang terikat pada ion logam hanya pada satu titik oleh penyumbang satu pasangan elektron menyendiri kepada logam. Bidentat yaitu kalau molekul atau ion ligan memiliki dua atom penyumbang dan mungkin untuk membentuk ikatan koordinasi dengan ion logam yang sama, teladan tris (etilena diamida) kobalt (III) [ Co (en)3]3+, dan Multidentat yaitu ligan yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi permolekul. Bilangan koordinasi itu sendiri yakni jumlah pasangan elektron yang diterima atom pusat.

V.                ALAT DAN BAHAN

A.    ALAT
Alat-alat yang dipakai pada praktikum ini yakni neraca analitik, gelas kimia 100 ml, cawan penguap, beling arloji dan kertas saring.
B.     BAHAN
Bahan-bahan yang dipakai pada praktikum kali ini yakni Kristal ammonium karbonat [ (NH4)2 Co3], ammoniak (NH3) pekat, Kristal kobalt nitrat heksahidrat Co (NO3)2.6H2O, hidrogen peroksida (H2O2 30) aquadest (H2O), etil alkohol (C2H5OH), asam klorida (HCl) pekat, dan aceton.

VI.             PROSEDUR KERJA

A.    Pembuatan Tetraaminacarbonat cobalt (III) Nitrat
1.      Dilarutkan 2,5 gram ammonium karbonat dengan 25 ml aquadest dan ditambahkan 10 ml larutan NH3 15 m (Larutan A)
2.      Dilarutkan 5 gram kobalt (II) Nitrat heksahidrat dengan 10 ml aquadest (Larutan B)
3.      Dicampurkan larutan A dengan larutan B kemudian ditambahkan 5 ml Hidrogen Peroksida 30 secara pelan-pelan sambil diaduk terus menerus
4.      Diletakkan adonan tersebut kedalam cawan penguap yang kira-kira volumenya 100 ml diuapkan diatas Hot Plate
5.      Selama proses penguapan ditambahkan 2,5 gram ammonium karbonat
6.      Disaring larutan dalam keadaan panas, kemudian didinginkan dalam wadah yang berisi es
7.      Jika Kristal telah terbentuk saring kristal dan basuh dengan 2,3 ml air sebanyak 2 hingga 3 kali kemudian dengan etanol
8.      Disimpan Kristal untuk percobaan berikutnya


VII.          HASIL PENGAMATAN

        A.    SEBELUM PERCOBAAN
NO
NAMA BAHAN
BENTUK
WARNA
1.
(NH4)2 Co3
Serbuk
Putih
2.
H2O2
Larutan
Tidak berwarna
3.
H2O
Cairan
Tidak berwarna
4.
Co(NH3)2. 6H2O
Kristal
Merah

             B.     SESUDAH PERCOBAAN
·      Larutan A : (NH4)2 Co3 + H2O 25 ml → Larutan tidak berwarna
·      Larutan B : Co(NH3)2. 6H2O + H2O 10 ml → Larutan berwarna merah
·      Larutan adonan A dan B → Larutan berwarna ungu kemerahan
                        ↓ + H2O2 30
Berasap, menghasilkan gas peroksida dan larutan berwarna ungu kehitaman.
                    ↓ diuapkan dengan hot plate
Larutan berwarna hitam
                        ↓ + 2,5 gram (NH4)2 Co3
     Menghasilkan uap dan larutan ungu kehitaman
                        ↓ disaring dan didinginkan
     Lama kelamaan menjadi serbuk merah kehitaman

VIII.  REAKSI PERHITUNGAN

[Co(NH3)(O2) (NO3) ] → Co (NH3)(O2)2+ + NO3-
        Co(NH3)(O3)+
        Co + 4,0 + (-2) = +1
               Co + (-2) = +1
                         Co = 1 + 2
                              = +3

IX.         PEMBAHASAN

Percobaan kali ini mengenai senyawa kompleks kobalt (III) dimana senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari ion-ion logam dengan satu atau lebih ligan. Interaksi antara logam dengan ligan-ligan sanggup diibaratkan mirip reaksi asam-basa lewis. Ligan sanggup berupa sebuah molekul netral atau sebuah ion bermuatan.
Berdasarkan percobaan pada pembuatan tetraamincarbonatcobalt (III) nitrat, mula-mula dimasukkan larutan 2,5 gram ammonium karbonat dengan ditambhakan aquadest sebanyak 25 ml dan ditambahkan larutan nitrat sebanyak 10 ml, sehingga menghasilkan larutan tidak berwarna. Larutan tersebut sebagai larutan A. selanjutnya pada tabung reaksi yang gres dimasukkan 5 gram kobalt (II) nitrat heksahidrat dan 10 ml aquadest, dan menghasilkan larutan berwarna merah. Larutan ini sebagai larutan B.
Percobaan selanjutnya, adonan larutan A dan adonan larutan B, dicampurkan kedalam gelas kimia sehingga menghasilkan larutan berwarna ungu kemerahan. Selanjutnya ditambahkan 5 ml hidrogen peroksida 30 secara perlahan sambil diaduk terus menerus, yang selanjutnya menghasilkan asap dan gas peroksida yang larutannya berwarna ungu kehitaman.
Percobaan selanjutnya adonan larutan diatas dimasukkan kedalam cawan penguap yang kira-kira volumenya 100 ml dan diuapkan dengan hot plate, menghasilkan larutan dari berwarna ungu kehitaman usang kelamaan akan menjadi larutan berwarna hitam dikala diaduk. Selanjutnya selama proses penguapan ditambahkan 2,5 gram ammonium karbonat, kemudian menghasilkan uap disekitar cawan penguap dan larutan menjadi ungu kehitaman. Kemudian larutan tersebut disaring dalam gelas kimia bertahap kemudian didinginkan selama satu hari sesudah percobaan dan karenanya dari larutan yang didinginkan yakni serbuk yang berwarna merah kehitaman.
Berdasarkan semua percobaan yang telah dilakukan diatas, bahwa senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari ion logam dengan satu atau lebih ligan. Kaprikornus sanggup kita ketahui bahwa ligan berperan sebagai basa lewis. Sebaliknya atom logam Transisi (baik dalam keadaan netral maupun bermuatan positif) bertindak sebagai asam lewis, yaitu mendapatkan pasangan elektron dari basa lewis. Dengan demikian ikatan ligan-ligan biasanya yakni ikatan kovalen koordinasi, maka tamat diatas telah sesuai dengan dasar teori.

X.  KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan diatas sanggup disimpulkan bahwa :
1.   Ammonium karbonat direaksikan dengan air dan ammoniak menjadi larutan yang tidak berwarna
2.      Senyawa kompleks logam dan senyawa kompleks ion sebagai atom pusat
3.      Senyawa kompleks apabila banyaknya atom yang terikat pada atom disebut bilangan koordinasi
4.      Fungsi peroksida pada praktikum kali ini yakni untuk mengoksidasi
5.      Warna ungu kemerahan  merupakan hasil reaksi ammonium karbonat

XI.                REFERENSI

Cotton dan Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Petrucci, H Ralph dan Suminar. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga
Putjaatmaja. 1996. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Laporan Kimia Anorganik Ii Senyawa Kompleks Kobalt Iii"

Post a Comment