Koloqium Identifikasi Isoflavon Pada Tempe Kacang Kedelai ( Glicine Max ) Dan Manfaatnya

Koloqium Identifikasi Isoflavon Pada Tempe Kacang Kedelai ( Glicine Max ) dan Manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

            Tanaman merupakan sumber kekayaan alam yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar kita, khususnya di daratan Aceh. Tanaman itu sendiri terdiri dari akar, batang, daun dan biji. Setiap akar, batang, daun dan biji mempunyai senyawa kimia yang berbeda - beda. Senyawa kimia inilah yang sanggup dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tanaman obat merupakan jenis tumbuhan yang dipercaya masyarakat mempunyai khasiat dan telah dipakai sebagai materi baku obat tradisional. Obat tradisional dipakai untuk aneka macam macam tujuan menyerupai menjaga kesejukan dan kesehatan badan secara keseluruhan, menyembuhkan penyakit tertentu, mengatur kehamilan dan kosmetik (Liu, 1999). Salah satu tumbuhan yang sanggup dipakai sebagai obat dan sanggup dikonsumsi oleh insan ialah berasal dari genus Glycine yaitu Glycine max ( Kacang Kedelai ). Pada kedelai, kandungan senyawa kimia  yang lebih tinggi terdapat pada biji kedelai, khususnya pada kepingan hipokotil yang akan tumbuh menjadi tumbuhan (Anderson 1997).
Kacang kedelai
            Kacang kedelai merupakan salah satu tumbuhan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium serta jenis tumbuhan polong-polongan yang menjadi materi dasar masakan dari asia timur menyerupai kecap, tahu, dan tempe. Biji kedelai atau kacang kedelai banyak diolah menjadi tempe, tahu, toucho dan kecap oleh para masyarakat dan bidang perindustrian. Salah satu produk olahan kedelai yang banyak dikonsumsi masyarakat ialah Tempe. Tempe ialah materi masakan tradisional Indonesia hasil fermentasi kedelai atau jenis kacang – kacangan lainnya yang memakai jamur Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae (ragi). Kacang kedelai menjadi produk tempe di olah dengan cara fermentasi,  Fermentasi tempe terjadi sebab acara kapang Rhizophus sp Pada kedelai sehingga membentuk massa yang kompak dan padat.
            Tempe merupakan masakan bergizi tinggi sehingga masakan ini mempunyai arti yang sangat penting dan strategis untuk pemenuhan gizi, menjaga kesejukan dan menyembuhkan penyakit tertentu. Di bandingkan dengan kedelai mentah, tempe tidak hanya flavornya yang lebih sanggup di terima, tetapi juga lebih gampang di cerna, diserap dan dimanfaatkan oleh badan serta ketersediaan dari semua nutrisi dalam kedelai menjadi lebih baik, Hal ini dikarenakan kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang gampang dicerna dan di serap oleh usus. Proses fermentasi dalam pembuatan tempe sanggup mempertahankan sebagian besar zat-zat gizi yang terkandung dalam kedelai, meningkatkan daya cerna proteinnya, meningkatkan kadar beberapa macam vitamin B dan mengandung aneka macam nutrisi yang diharapkan oleh badan menyerupai protein, lemak, karbohidrat, dan mineral.
        Selain zat gizi yang terdapat pada tempe, tempe juga mempunyai keunggulan – keunggulan lainnya yaitu mengandung senyawa bioaktif. Khususnya senyawa bioaktif yang terdapat dalam tempe merupakan kandungan senyawa yang berpotensi untuk pengobatan maupun kesehatan. Senyawa yang terkandung pada tempe kacang kedelai tersebut merupakan senyawa metabolit sekunder, salah satunya ialah senyawa Isoflavon. Senyawa isoflavon pada tempe berfungsi sebagai anti bakteri, antioksidan yang sangat tinggi, antikolesterol, antihemolitik,  dan antikanker. Dalam tempe kedelai telah di temukan beberapa senyawa isoflavon diantaranya genistein, daidzein, glisitein dan faktor-2. Salah satu faktor yang penting dalam perubahan selama fermentasi ialah terbentuknya senyawa isoflavon dalam bentuk bebas (aglikon) dan terutama terbentuk senyawa gres yaitu faktor -2 yang terdapat pada tempe tetapi tidak terdapat pada kedelai ( genistein, daidzein dan glisitein).
            Kandungan kimia pada tempe kacang kedelai sanggup diidentifikasi dengan uji kualitatif terhadap senyawa metabolit, baik senyawa metabolit primer maupun senyawa metabolit sekunder. Karena pada umumnya senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa bioaktif  yang berperan penting untuk kesehatan.
            Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi untuk memilih senyawa metabolit sekunder dari ekstrak tempe kacang kedelai. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melaksanakan suatu penelitian dengan judul :  “ Identifikasi Isoflavon Pada Tempe Kacang Kedelai ( Glicine Max ) dan Manfaatnya”

B.     Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang problem di atas, yang menjadi rumusan problem pada penelitian ini ialah
           1.       Apakah pada tempe kacang kedelai ( Glicine Max ) terdapat senyawa isoflavon
           2.       Apakah manfaat senyawa  Isoflavon pada kacang kedelai

C.     Tujuan Penelitian

            Berdasarkan latar belakang problem di atas, maka penulisan koloqium ini bertujuan
           1.   Untuk mengetahui kandungan isoflavon pada tempe kacang kedelai
( Glicine Max ).
           2.   Untuk mengetahui manfaat senyawa isoflavon pada tempe kacang kedelai.

D.     Manfaat Penelitian

        Manfaat penulisan koloqium ini ialah untuk :
        1.     Dapat menambah wawasan bagi penulis sendiri
        2.    Dapat memperlihatkan isu wacana adanya kandungan senyawa Isoflavon pada tempe kacang kedelai ( Glicine Max ) serta apa keuntungannya bagi insan apabila mengkonsumsi tempe.

E.     Penjelasan Istilah

            Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah yang di maksud oleh penulis, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah , antara lain :
            1.  Identifikasi ialah penentuan ada tidaknya suatu senyawa dalam suatu bahan.
        2. Isoflavon ialah salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan, khususnya dari golongan leguminoceae (tanaman berbunga kupu-kupu / kacang – kacangan ). Seperti kacang kedelai. Isoflavaon termasuk dalam golongan flavonoid (kelompok senyawa fenol) dengan kerangka dasar 1,2-diarilpropan.
     3.  Tempe ialah materi masakan hasil fermentasi kacang kedelai atau jenis kacang-kacangan lainnya memakai jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Koloqium Identifikasi Isoflavon Pada Tempe Kacang Kedelai ( Glicine Max ) Dan Manfaatnya"

Post a Comment