Teknik Penyusunan Dan Perencanaan Aktivitas Dedikasi Masyarakat Uin Ar-Raniry

TEKNIK PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN PROGRAM

PENGABDIAN MASAYARAKAT[1]

Oleh: Lukman Ibrahim[2]



Pelaksanaan kiprah Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) bagi kebanyakan mahasiswa yaitu merupakan pengalaman pertama melaksanakan acara dedikasi sosial dan pengulangan dengan konteks yang berbeda bagi sebagian kecil mahasiswa yang lain. Bagi mahasiswa yang menjalaninya sebagai pengalaman pertama bisa diduga bahwa mereka akan banyak menghadapi problem pada hampir setiap tahapan dan detil-detil pelaksanaanya. Bagi mahasiswa yang sudah pernah mendapat pengalaman dalam konteks yang lain juga bisa menghadapi problem pada tahapan dan detil-detil tertentu walaupun lebih sedikit dibandingkan dengan mahasiswa yang belum pernah. Masalah-masalah biasanya muncul dari dinamika tuntutan dedikasi yang terus berkembang di dalam masyarakat. Gampong-gampong yang menjadi lokasi KPM trendnya kini yaitu lebih membutuhkan pendampingan di dalam melaksanakan acara pemberdayaan dalam bidang/aspek kehidupan tertentu melalui klaster-klaster acara menyerupai klaster kerajinan, klaster budidaya tanaman, klaster peternakan, dan sebagainya.
Peserta PPKPM mendengar intruksi langsung

Secara konvensional, mahasiswa PTKIN cenderung menfokuskan dedikasi mereka pada bidang keagamaan. Walaupun sudah agak jenuh, bidang ini juga masih tetap diharapkan tetapi membutuhkan pengembangan taktik supaya pengabdiannya lebih bermanfaat dan berjalan dengan baik. Salah satu di antara taktik yang sangat perlu dikembangkan yaitu taktik di dalam perencanaan dan penyusunan program. Strateginya yaitu dengan berkomunikasi, mengobservasi dan berdiskusi sebelum memulai implementasi jadwal untuk memastikan dukungan dari perangkat gampong terutama imam masjid/meunasah dengan mendiskusikan segmen-segmen acara pendidikan agama yang mana saja bisa ditambah, diperkuat atau “diambil alih” sementara selama dedikasi oleh peserta KPM. Mahasiswa sering sekali menghadapi hambatan dalam melaksanakan komunikasi yang efektif di lapangan. Dosen pembimbing lapangan berperan mengarahkan mahasiswa untuk berkomunikasi dengan bahasa yang santun, menaruh rasa hormat dan menghargai sepenuhnya pelaksanaan fungsi imam yang sedang berjalan di Gampong. Ketika mahasiswa didampingi oleh dosen yang menyatakan bahwa acara keagamaan ini yaitu semata-mata untuk menunjang kiprah imam, maka biasanya akan diterima dengan baik oleh imam. Prinsip utama dalam strategi-1 ini yaitu komunikasi yang santun dan penuh hormat dengan tidak ada maksud sama sekali melalui pelaksanaan acara dedikasi untuk merubah praktik ibadah yang sedang berjalan di gampong pengabdian.
Strategi-2 yaitu melaksanakan evaluasi dan refleksi terhadap setiap segmen acara keagamaan. Evaluasi seharusnya dilakukan berulang kali sebelum, sedang dan sehabis berlangsungnya kegiatan. Melalui penilaian akan diperoleh informasi ihwal bagaimana kesiapan melaksanaan (termasuk input), proses, dan output dari kegiatan. Refleksi bisa dilakukan setiap berakhirnya pengajian atau pembelajaran. Refleksi sangat berkhasiat untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan pengajian dan pembelajaran. Informasi reflektif bisa diberikan sesama peserta KPM dengan secara bergantian mengamati pelaksanaan pembelajaran atau pengajian oleh individu atau kelompok peserta. Informasi reflektif juga bisa diperoleh melalui komentar atau pemberian informasi oleh peserta bimbing (murid) baik secara tertulis maupun secara verbal ihwal bagian-bagian mana dari bahan bimbing yang sudah dikuasi dengan baik dan bagian-magian mana yang belum dikuasai mereka. Mahasiswa peserta KPM kebanyakan tidak mempunyai pengetahuan atau dasar teori dan pengalaman dalam melaksanakan penilaian dan refleksi terhadap setiap acara keagamaan yang dilaksanakan. Dosen pembimbing lapangan bisa berperan untuk menghadapi hal ini dengan mendiskusikan dan menawarkan contoh-contoh aplikatif dalam melaksanakan penilaian dan refleksi terhadap acara keagamaan.
Strategi selanjutnya yaitu melakukan acara pemberdayaan terutama untuk para cukup umur putri dan ibu-ibu rumah tangga. Strategi ini terkenal dinamakan dengan KKN atau KPM Tematik yaitu dengan mengambil satu tema tertentu, contohnya KPM Pemberdayaan Perempuan melalui Kerajinan Batok Kelapa, Enceng Gondok dan sebagainya. KPM yang demikian sebagai rujukan pernah dilakukan oleh UIN Ar-Raniry dan tiga perguruan tinggi lainnya di Indonesia dengan didukung pembiayaannya oleh KOMPAK - DFAT (The Departement of Foreign Affairs and Trade) of Australia lewat Program Universitas Membangun Desa (UMD) dengan mengambil tema yang berbeda-beda. UIN Ar-Raniry mengambil tema Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Prasejahtera melalui Kerajinan Enceng Gondok. KKN yang demikian juga pernah dilakukan oleh Unsyiah Banda Aceh berafiliasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan mengambil tema Merawat Perdamaian. UIN Ar-Raniry menamakan jadwal tersebut dengan KPM Inovatif – Tematik UMD. Di mana letak inovasinya? Jawabannya yaitu bahwa KPM ini mengawali kegiatannya dengan melaksanakan FGD bersama wanita calon peserta manfaat untuk mendapat informasi ihwal acara pemberdayaan jenis apa yang mereka inginkan, dan dilanjutkan dengan melaksanakan Workshop Desain Program yang pesertanya yaitu juga semua ibu-ibu/perempuan calon peserta manfaat dari jadwal tersebut.
Pada KKN atau KPM tematik yang menjadi tantangan berat bagi peserta dan supervisor yaitu pada bagaimana melaksanakan pendampingan kepada peserta jadwal pemberdayaan baik secara kelembagaan atau organisasi maupun secara individual. Supervisor dan mahasiswa harus mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang cukup berpengaruh dan mumpuni dalam menggerakkan atau mendorong dan mengayomi peserta jadwal pada setiap langkah kegiatan. Pembekalan kepada mahasiswa supervisor dan peserta KPM dilakukan dalam durasi waktu yang agak panjang  (lebih kurang tiga kali lipat waktu pembekalan supervisor dan mahasiswa KPM reguler). Sebagai contoh, pada KPM inovatif-tematik yang sedang dijalankan oleh TIM UMD UIN Ar-Raniry pembekalan dilakukan selama tiga hari dengan bahan mulai dari dasar filosofis-akademis dari jadwal hingga dengan teknis-tematik dari proses pengembangan jadwal dan acara hingga dengan teknik pelaksanaan pendampingan di lapangan. Sesuai dengan prinsip pelaksanaan KPM jenis ini, pembekalan sangat ditekankan pada taktik menggerakkan partisipasi aktif peserta jadwal pemberdayaan pada setiap langkah kegiatan. 
Partisipasi aktif peserta digerakkan mulai dari memberikan pendapat mereka pada acara FGD, workshop desain program, penyusunan standard operational procedures (SOP), training dasar, training lanjutan, dan training pemasaran hingga dengan FGD penentuan pusat pemasaran bersama bagi semua kelompok perjuangan produktif (KUP) pemberdayaan. Cara menggerakkan partisipasi mereka bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya yaitu dengan meminta secara individual dan kelompok memikirkan, mendiskusikan dan mengusulkan pendapat atau keinginan mereka terhadap jenis acara pemberdayaan. Dilajutkan dengan mengusulkan langkah-langkah acara pada desain program, jenis dan langkah-langkah acara pada SOP, mendiskusikan, menentukan dan mengusulkan kawasan dan sistem penentuan dan pelaksanaan sentra pemasaran produk. Berdasarkan pengalaman kami, ketika wanita dan ibu-ibu diarahkan untuk berpartisipasi pada acara FGD dengan sistem pelaksanaan menyerupai di kelas-kelas kuliah dengan memakai media kertas plano, post-it, dan spidol, mereka aktif bagaikan “mahasiswa” yang sedang mengikuti perkualiahan termasuk ibu-ibu yang sudah berkategori “nenek”.
Upaya menggerakkan partisipasi menyerupai di atas memang dilaksanakan oleh dosen (yang disewa oleh Panitia Program sebagai tim ahli), namun mahasiswa juga tidak “kalah” mempunyai kemampuan dan taktik yang bisa mereka lakukan dengan terlebih dahulu diberikan pembekalan teknis pelaksanaan dalam pembekalan di Kampus dan dalam bimbingan di lokasi ketika dilaksanakan supervisi, dan monitoring dan penilaian (monev). Dosen supervisor dan petugas monev eksklusif mengikuti dan mencermati setiap langkah dan detil proses pelaksanaan oleh mahasiswa dilanjutkan dengan mengarahkan/membimbing pelaksanaan refleksi dan penilaian dan ditutup dengan pemberian feedback perbaikan dan pengutan oleh supervisor dan petugas monev.
Prinsip partisipatif pada KPM Inovatif-Tematik juga akan menawarkan hasil yang lebih baik jikalau diterapkan pada KPM konvensional-reguler. Sebagai contoh, pada acara pengajian kepada anak-anak, cukup umur dan ibu-ibu, warga desa setempat yang mempunyai pengalaman melaksanakan pembelajaran pada pengajian didorong untuk memimpin proses pembelajaran dengan dosen supervisor dan mahasiswa sebagai pendamping pelaksanaannya. Supervisor, petugas monev dan mahasiswa juga melaksanakan observasi dan menciptakan catatan reflektif sambil melaksanakan pendampingan. Setiap selesai pelaksanaan pembelajaran dilakukan konferensi untuk mendiskusikan kebaikan/kelebihan, kekurangan dan perbaikan yang bisa dilakukan untuk pembelajaran-pembelajaran berikutnya. Cara yang sama juga bisa dilakukan dalam pelaksanaan acara lainnya menyerupai pembelajaran ketrampilan untuk kerajinan, seni dan budaya, dalam pelaksanaan acara penyuluhan kesehatan dan gerakan melawan penggunaan dan pengedaran narkoba.
Akhirnya, dalam rangka mewujudkan keterlaksanaan pemikiran di atas dengan baik, dosen pembimbing lapangan juga harus mempunyai planning kerja (work plan) yang baik, rinci dan feasible. Pengembangan work plan harus dikerjakan dengan serius oleh seorang pembimbing lapangan KPM di samping juga menyediakan waktu untuk berkomunikasi secara intensif dengan peserta baik sebelum, ketika dan sehabis selesai mereka di lokasi. Berdasarkan pengalaman kami, komunikasi yang sangat efektif yaitu yang dilakukan melalui email, telepon dan SMS di samping juga melalui pesan WhatsApp (WA).
Work plans, whether used in professional or academic life, help you stay organized while working on projects. Through work plans, you break down a process into small, achievable tasks and identify the things you want to accomplish. Learn how to write a work plan so that you can be prepared for upcoming projects.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         (http://www.wikihow.com/Write-a-Work-Plan)
Rencana kerja yang disusun dengan baik, rinci dengan tujuan yang bisa dicapai benar-benar akan bisa memandu anda dalam menjalankan kiprah sebagai pembimbing acara lapangan mahasiswa.
"I am planning the work plan document, and I was able to finalize the structure with ease due to this article. It explains each topic clearly, and it's easy to follow the steps."  
(Stellah Lekalakala)
Ya, dengan topik kiprah yang diuraikan secara terang dan rinci pada work plan, supervisor sebagai pembimbing lapangan bisa melaksanakan kiprah dengan memuaskan sehingga mahasiswa akan mendapat kesempatan besar untuk memperoleh pengalaman melaksanakan acara dedikasi kepada masyarakat.
Sebagai mahasiswa mahasiswa muslim yang terhimpun dalam Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), peserta KPM UIN Ar-Raniry pada setiap gelombang dan angkatannya harus selalu dipandu oleh Al-Qur’an, Al-Hadits dan referensi-referensi aturan Islam lainnya dalam merencanakan dan mengimplementasikan jadwal pengabdiannya di dalam masyarakat. Di samping itu juga bisa mempedomani kata-kata pesan tersirat para andal agama, budayaan dan sosiolog. Beberapa di antara referensi tersebut berturut-turut yaitu sebagai berikut:

1.    Al-Qur’an

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ -١٠
- كِرَاماً كَاتِبِينَ -١١
- يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ -١٢
Dan bergotong-royong bagi kau ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kau kerjakan.” (Al-Infithar 10-12)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kau kerjakan.”                                                                                                                                                                                           (Surat Al-Hasyr, ayat 18)
Ketiga ayat pada Surat Al-Infithar dan satu ayat pada Surat Al-Hasyr di atas, mengingatkan kita supaya selalu mempedomani petunjuk-petunjuk Allah dalam merencanakan dan melaksanakan acara atau pekerjaan kita setiap dikala dalam setiap hari. Untuk mengawasinya Allah menugaskan malaikatnya yang mulia untuk mencatat setiap setiap perbuatan yang kita lakukan dengan sangat teliti dan tidak pernah ada sedikitpun yang terlupakan. Oleh alasannya itu, setiap poin dan uraiannya pada perencanaan jadwal acara KPM harus mencerminkan amalan ibadah sebagai embel-embel bekal untuk hari alam abadi para peserta semua.

2.    Al-Hadits

Dalam Hadist Qudsi-Nya, Allah berfirman, “Wahai Anak Adam, engkau lah yang mengisi (buku catatan amalmu) dan Aku yang mencatatnya.
Melalui Hadist Qudsi ini, Allah semakin menegaskan pentingnya merencanakan setiap poin dan detil acara sehari-hari sehingga benar-benar terpandu untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan amalan kita dari hari ke hari. Perencanaan Program KPM yang disusun dengan cermat dan dipandu oleh Qur’an dan Hadits tidak hanya mengantarkan penyusunnya mengisi buku catatan amal kebaikan tetapi sekaligus juga mengarahkan setiap partisipan dari Program KPM dalam meningkatkan kinerja mereka sebagai amal baik sebagai bekal hari alam abadi bagi mereka.

3.    Kata-kata hikmah

“Do your best and let God do the rest” (Ben Carson)
Peribahasa ini mengarahkan kita untuk selalu melaksanakan yang terbaik pada setiap acara sehari-hari. Sebagai hambaNya, kita harus selalu berusaha dan berdo’a secara maksimal, Allah lah yang membantu memperbaiki kualitas perbutaan dan do’a kita dan sekaligus menawarkan ganjaran secara maksimal untuk setiap perbuatan dan mengabulkan setiap do’a kita. Sebagai penguatnya, ada juga yang menyampaikan “Do more than your best.” Ungkapan ini mengandung cita-cita bahwa kita harus terus berupaya keras meningkatkan kualitas perencanaan dan perbuatan sesuai dengan status/prediket yang kita emban dan yang selama ini kita anggap sudah yang terbaik.  
“Happiness doesn't result from what we get, but from what we give.” (Ben Carson)
Dengan selalu melaksanakan yang terbaik, kita bisa berharap untuk meraih hasil terbaik pula. Hasil-hasil menyerupai itu niscaya menawarkan kebahagiaan kepada kita. Setiap peserta KPM yang bisa menawarkan sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat di lokasi pengabdiannya berupa motivasi dan upaya keras dalam meningkat kualitas hidup mereka niscaya memperoleh kebahagiaan dari acara pengabdiannya.
Akhirnya, selamat melaksanakan kiprah dedikasi kepada semua peserta KPM Reguler UIN Ar-Raniry Gelombang I Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018 dan kepada dosen/supervisor dalam mengarahkan dan membimbing penyusunan jadwal dan implementasinya di lapangan. Semoga masyarakat di setiap lokasi dedikasi semakin tercerahkan, termotivasi dan terahkan untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup mereka! Amin.

REFERENSI:

Http://www.wikihow.com (2017). How to write a workplan. Diambil tanggal 18 Maret 2017.
Lukman Ibrahim (2015, 2016, dan 2017). Penyusunan jadwal P2KPM FTK UIN Ar-Raniry. Makalah dan Handout kepada Peserta.
__________ (2016 & 2017). Instrumen supervisi dan monev KPM UMD Inovatif-Tematik UIN Ar-Raniry. Panitia Pelaksana.
Tim UMD UIN Ar-Raniry (2017). Buku Panduan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Inovatif Universitas Membangun Desa (UMD), UIN Ar-Raniry – KOMPAK – DFAT Australia.




[1] Disampaikan pada Latihan Pembekalan/Coaching mahasiswa peserta KPM Reguler UIN Ar-Raniry Gelombang I Semester Genap 2017/1018.
[2] Lektor Kepala pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Anggota Tim Ahli pada Projek KPM Inovatif-Tematik Universitas Membangun Desa (UMD) yang dibiayai dengan Program KOMPAK, DFAT of Australia, Tahun 2016-2017.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teknik Penyusunan Dan Perencanaan Aktivitas Dedikasi Masyarakat Uin Ar-Raniry"

Post a Comment