Koloqium Pembuatan Keripik Dari Buah Kedondong


Koloqium Kimia Pembuatan Keripik Dari Buah Kedondong (Spondias dulcis)

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

             Indonesia berada di wilayah tropis yang menyebabkan kondisinya cocok sebagai tempat tumbuh aneka macam macam flora, termasuk buah-buahan menyerupai kedondong. Kedondong (Spondias dulcis) merupakan tumbuhan buah yang berasal dari suku mangga-manggaan atau Anardiaceae. Di Indonesia kedondong sering terlupakan, masyarakat umumnya memanfaatkan buah kedondong hanya untuk dikonsumsi sebagai buah segar menyerupai pada rujak dan diolah menjadi manisan. Padahal di beberapa negara dilaporkan, tumbuhan ini sanggup berguna sebagai antibakteri, pembersih darah, mengobati penyakit disentri, antiscorbutic, dan mencegah inflamasi.

Kedondong (Spondias dulcis) merupakan tumbuhan buah yang berasal dari famili Anacardiaceae. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara dan tersebar di tempat tropis. Kedondong (Spondias dulcis) merupakan tumbuhan buah berupa pohon yang dalam bahasa Inggris disebut ambarella, otaheite apple, atau great hog plum. Kedondong di Indonesia dan Malaysia disebut kedondong, di Filipina disebut hevi, di Myanmar disebut gway, dan di Thailand disebut makak farang. Kedondong yakni buah yang mempunyai rasa asam manis. Umumnya kedondong dimanfaatkan buahnya sebagai materi dasar manisan lembap daripada manisan kering
Tanaman ini tumbuh dengan cepat, tingginya sanggup mencapai 18 m Kedondong merupakan buah yang berpotensi sebagai sumber antioksidan dan bermanfaat bagi kesehatan insan lantaran mengandung vitamin C dan senyawa-senyawa fitokimia. Ditinjau dari segi kandungan vitamin C, kedondong termasuk salah satu buah-buahan yang kaya akan vitamin C. Vitamin C ditemukan dalam jumlah tinggi pada kedondong sebesar 30 mg per 100 g BDD lebih besar dibandingkan jeruk nipis yaitu sebanyak 27 mg per 100 g BDD. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang berpengaruh sanggup melindungi sel dari agen-agen penyebab kanker, dan esensial untuk biosintesa kolagen.[1]
Kedondong (Spondias dulcis)  merupakan keluarga Anacardeaceae yang terdistribusi luas ke seluruh Pasifik Selatan dan tempat tropis lainnya mempunyai senyawa kimia tanin, terpenoid, flavonoid, asam amino, mineral, vitamin C, protein, serat, polisakarida dan karotenoid. Kedondong dipakai dalam obat rakyat dalam pengobatan diare, disentri, rematik, gonore, TBC, katarak, jerawat mulut, dan tenggorokan.
Kedondong (Spondias dulcis) mengandung senyawa-senyawa flavonoid, saponin, dan tanin yang berguna untuk antihistamin, antioksidan, antivirus, antibakteri, anti inflamasi hingga anti kanker. Tanaman kedondong mengandung aneka macam senyawa kimia dengan sifat yang berbeda-beda sehingga terdapat kemungkinan interaksi dari senyawa-senyawa  tersebut dalam tubuh.Tanaman kedondong merupakan tumbuhan buah atau tumbuhan kebun yang terdapat hampir di seluruh tempat tropis. Banyak manfaat pada buah, daun dan kulit batangnya contohnya untuk pengobatan borok, kulit perih, dan luka bakar.
Dalam setiap 100 gram belahan buah kedondong yang sanggup dimakan ini biasanya mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, dan 0,85- 3,60 gram serat. Dimana daging buahnya ini merupakan sumber vitamin C dan zat besi sedangkan buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%. Daun, kulit batang dan kulit akarSpondias dulcis ini juga mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Kedondong (Spondias dulcis)  merupakan buah yang mempunyai akar-akar pada belahan bijinya ini juga ssangat berguna untuk mengatasi anemia atau penyakit kurang sel darah merah. Passalna kandungan zat bes didalam buah ini cukup banyak sehingga sanagt berperan penting dalam proses pembentuka sel darah merah. Buah yang populer lantaran biasa dijadikan rujak atau manisan ini ternyata memliki banyak kandungan vitamin, yaitu Vitamin A, C, B1, zat besi, fosfor, kalori, serat dan glukosa yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh. Buah kedondong juga mempunyai ciri-ciri yaitu berbentuk lingkaran lonjong kecil2 yang hidup dalam bergerombol. Buah kedondong yang matang akan berwarna kuning, dengan rasa yang masam yang khas namun buah kedondong yang matang jarang di cari orang, justru yang banyak dicari orang yakni buah kedondong yang mentah yang masih berwarna hijau tua, alasannya yakni buah kedondong yang hijau inilah kandungan vitamin dan nutrisi akan terkumpul sempurna.[2]
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Pembuatan Keripik Dari Buah Kedondong (Spondias dulcis).

B.       Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan problem dalam penelitian ini yakni : Bagaimana cara menciptakan kripik dari buah kedondong..?

C.      Tujuan Penelitian

            Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan kripik dari buah kedondong (Spondias dulcis).

D.      Manfaat Penelitian

 Penelitian ini bermanfaat untuk :
   1.    Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sendiri perihal bagaimana cara menciptakan kripik dari buah kedondong (Spondias dulcis) .
  2.    Memberikan gosip perihal bagaimana cara menciptakan kripik dari buah kedondong (Spondias dulcis).
    3.    Memberikan gosip kepada pembaca perihal khasiat dari buah kedondong (Spondias dulcis).
  4.    Memberikan gosip kepada pembaca bahwa buah kedondong (Spondias dulcis) juga bisa dijadikan materi kuliner yang enak.

E.       Penjelasan Istilah

     Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami istilah yang dimaksud, penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini, antara lain:
      1.      Pembuatan merupakan pengolahan materi mentah menjadi abahan jadi.
    2.    Kripik yakni sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Secara umum keripik dibentuk melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik sanggup berasa dominan asinpedasmanisasamgurih, atau paduan dari kesemuanya. Keripik singkong banyak diproduksi di kota Bandung dengan aneka macam macam rasa dan varian. Di Yogyakarta terdapat keripik berbahan baku jamur tiram.[3]
    3.  Kedondong (Spondias dulcis)  merupakan keluarga Anacardeaceae yang terdistribusi luas ke seluruh Pasifik Selatan dan tempat tropis lainnya mempunyai senyawa kimia tanin, terpenoid, flavonoid, asam amino, mineral, vitamin C, protein, serat, polisakarida dan karotenoid. Kedondong dipakai dalam obat rakyat dalam pengobatan diare, disentri, rematik, gonore, TBC, katarak, jerawat mulut, dan tenggorokan.
 BAB II



KAJIAN TEORITIS 

A.      Tumbuhan Kedondong (Spondias dulcis) 

            Kedondong (Spondias dulcis) merupakan tanaman buah yang umumnya banyak sekali terdapat di seluruh tempat tropic dan termasuk kedalam Angiospermae. Biasanaya dalam bahasa Inggris orang sering menyebutnya dengan ambarella, otaheite apple, atau great hog plum. Dalam setiap negara maupun daerah, nama buah ini berbeda-beda menyerupai di Asia Tenggara biasa di sebut : kedondong (Indonesia dan Malaysia), hevi (Filipina), gway (Myanmar), mokah (Kamboja), kook kvaan (laos), makak farang (Thailand), dan coc (Vietnam). Selain itu kedondong juga disebyt kadondong (Sunda), kedondong (Jawa), kedundung (Madura), Kacemcem (Bali), Inci (Bima,NTT), karunrung (Makasar) dan Dau kaci (bugis).

6
       Gambar 2.1. Buah kedondong

Buah kedondong yang banyak tumbuh di beberapa kota di Indonesia ini mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Tanaman yang menyukai tempat tropis ini mempunyai buah yang tumbuhnya bergerombol dan mempunyai bentuk pohon yang besar, tinggi dan daunnya yang lebat yang populer sebagai salah satu daun paling berguna sebagai kuliner tertentu. Buah kedondong tidak hanya untuk dimakan, namun juga bisa dipakai sebagai obat dan daunnya juga bermanfaat sebagai gabungan masakan. Kandungan senyawa baik yang ada pada buah ini  sangat bermnafaat bagi kesehatan tubuh, menyerupai vitamin c yang ada pada buah kedondong mampu mengobati aneka macam macam penyakit dan bisa melancarkan pencernaan.
Buah yang populer lantaran biasa dijadikan rujak atau manisan ini ternyata memliki banyak kandungan vitamin, yaitu Vitamin A, C, B1, zat besi, fosfor, kalori, serat dan glukosa yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh. Buah kedondong juga mempunyai ciri-ciri yaitu berbentuk lingkaran lonjong kecil2 yang hidup dalam bergerombol. Buah kedondong yang matang akan berwarna kuning, dengan rasa yang masam yang khas namun buah kedondong yang matang jarang di cari orang, justru yang banyak dicari orang yakni buah kedondong yang mentah yang masih berwarna hijau tua, alasannya yakni buah kedondong yang hijau inilah kandungan vitamin dan nutrisi akan terkumpul sempurna. Buah kedondong mempunyai pohon yang tingginya mencapai 15-20 meter yang bisa hidup puluhan tahun.[4]

B.  Taksonomi Tumbuhan kedondong (Spondias dulcis) 

            Klasifiksi ilmiah atau taksonomi dari kedondong yakni sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Spondias
Spesies : Spondias dulcis

C.      Morfologi Tumbuhan Kedondong (Spondias dulcis) 

            Kedondong sama menyerupai tumbuhan lainnya  yang mempunyai struktur akar, batang, daun, bunga dan buah, namun yang sering dipakai dalam pengobatan yakni belahan daun.
            Ciri khas tumbuhan kedondong antara lain:

      1.      Akar

Akar tumbuhan kedondong ini berakar tunggang dan berwarna coklat tua.

     2.      Batang

Batang : Tumbuhan kedondong ini mempunyai batang yang berkayu (lignosus) yang biasanya keras dan berpengaruh lantaran sebagian besar terdiri dari kayu yang terdapat pada pohon dengan bentuk batangnya yang lingkaran (teres) dan tumbuh tegak, percabangan batangnya yaitu simpodial dimana batang pokoknya sukar untuk ditemukan lantaran dalam perkembangannya kalah cepat dan besar pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, permukaan batang halus dan berwarna putih kehijauan.

      3.      Daun

Daun kedondong : Tumbuhan ini termasuk ke dalam tumbuhan berdaun majemuk, belahan yang terlebar yang berada di tengah-tengah helaian daunnya berbentuk jorong (ovalis), pangkal daun runcing (acutus), ujung daun meruncing (acuminatus), warna daun hijau dengan panjang daunnya 5-8 cm dan lebar 3- 6 cm, dilihat dari arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun daun kedondong ini termasuk daun yang bertulang menyirip dengan jumlah anak daun yang gasal (imparipinnatus) dan anak daun yang berpasang-pasangan, tepi daunnya rata (integer), tata letak daun tersebar (folia sparsa), permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus). Daun beragam lateral opposite atau slightly alternate dimana setiap tangkai terdiri dari 4 – 12 pasang daun. Panjang masing - masing daun 6,25 – 10 cm dengan warna hijau bau tanah mengkilap dan terlihat tulang daunnya pada belahan atas serta berwarna hijau pucat pada belahan bawahnya.

4.    Bunga

Bunga : Tumbuhan ini termasuk bunga beragam (inflorescentia), berbentuk malai (panicula) dimana ibu tangkainya mengadakan percabangan monopodial, panjang 24-40 cm, panjang kelopak bunganya ± 5 cm, jumlah benang sari delapan berwarna kuning, mahkota bunga berjumlah empat hingga lima, lanset, warna bunganya putih kekuningan.

      5.      Buah

Buah kedondong : Berbuah buni (bacca) dimana buah ini mempunyai dinding lapisan luar yang tipis atau kaku menyerupai kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair serta seringkali dimakan, berbentuk lonjong, buah sejati tungga yang berdaging, mempunyai diameter ± 5 cm dan berserat, warna buah hijau kekuningan dengan rata-rata beratnya ± 0,7-1 kg/buah, biasanya buahnya tumbuh dalam jumlah yang banyak.

     6.      Biji

Biji kedondong Bijinya lingkaran dan berserat kasar, warna biji putih Kekuningan.[5]

D.  Manfaat dari Tumbuhan Kedondong (Spondias dulcis) 

            Manfaat dan khasiat kedondong (Spondias dulcis)  secara umum bagian-bagian dari tumbuhan kedondong yang sering di manfaatkan adalah:
1.      Daun sanggup dipakai sebagai obat baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak.
2.      kulit dari batang pohon kedondong juga sanggup dijadikan obat salah satunya yakni mengobati penyakit diare. 
3.      Kalsium yang terkandung dalam buah kedondong dapat menjaga kesehatan tulang anda, dalam 100gr buah kedondong mengandung 15mg kalsium yang sanggup menyehatkan tulang anda. Dengan mengkonsumsi buah kedondong anda bisa menjaga tulang.
Buah kedondong yang banyak tumbuh di beberapa kota di Indonesia ini mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Tanaman yang menyukai tempat tropis ini mempunyai buah yang tumbuhnya bergerombol dan mempunyai bentuk pohon yang besar, tinggi dan daunnya yang lebat yang populer sebagai salah satu daun paling berguna sebagai kuliner tertentu. Buah kedondong tidak hanya untuk dimakan, namun juga bisa dipakai sebagai obat dan daunnya juga bermanfaat sebagai gabungan masakan. Kandungan senyawa baik yang ada pada buah ini  sangat bermnafaat bagi kesehatan tubuh, menyerupai vitamin c yang ada pada buah kedondong mampu mengobati aneka macam macam penyakit dan bisa melancarkan pencernaan.
Kandungan serat pada 100 gram buah kedondong yang mencapai 0,83-3,60 mg sangat bermanfaat untuk melancarkan fungsi saluran cerna. Setelah itu, lantaran mengandung lemak, protein dan karbohidrat dalam jumblah rendah,buah kedondong juga sanggup membantu bagin yang sedang menjalankan agenda diet untuk menurunkan berat badan. Hanya saja, jikalau ingin mengkonsumsi buah kedondong untuk diet pilihlah yang belum matang benar ini sangat tinggi serat dan air. Sementara buah kedondong yang matang kandungan sukrosanya tinggi sehingga menambah jumlah kalori didalamnya.
Buah kedondong kaya akan kandungan vitamin c yaitu 30-50 mg dalam 100 gram buah kedondong sehingga rajin mengkonsumsi buahnya sanggup membantu proses regenerasi kulit dengan cara meningkatkan produksi kolagen yang berperan penting dalam elastisitas kulit. Selain itu vitamin c juga bersifat antioksidan yang sanggup mencegah radikal bebas.
Buah kedondong yang mengandung banyak vitamin dan nutrisi sanggup mencegah anemia, meningkatkan dalam tubuh, serta sanggup menutup luka akhir terjatuh atau kecelakaan. Zat besi yang terkandung dalam buah kedondong bisa mencegah dan mengobati anemia serta sanggup meningkatkan darah dalam tubuh, jikalau darah mengalir dengan normal maka tubuh akan sehat. Manfaat buah kedondong selanjutnya yaitu membantu proses oksidasi dalam tubuh lantaran buah yang satu ini mengandung B1 yang sanggup membantu proses tersebut. Meskipun B1 yang ada pada buah kedondong tidak sebesar buah- buah lainya, namun tetap saja vitamin B1 bisa menjaga kesehatan tubuh, melembabkan kulit, serta membantu proses oksidasi di dalam tubuh.[6]

E.       Nilai Gizi Tumbuhan Kedondong (Spondias dulcis)

            Buah yang populer lantaran biasa dijadikan rujak atau manisan ini ternyata memliki banyak kandungan vitamin, yaitu Vitamin A, C, B1, zat besi, fosfor, kalori, serat dan glukosa yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh. Dalam setiap 100 gram belahan buah kedondong yang sanggup dimakan ini biasanya mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, dan 0,85- 3,60 gram serat. Dimana daging buahnya ini merupakan sumber vitamin C dan zat besi sedangkan buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%. Daun, kulit batang dan kulit akar Spondias dulcis ini juga mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
            Banyaknya buah kedondong masak yang diteliti (food weight) =100 gr, belahan buah kedondong masak yang sanggup d konsumsi (Bdd/Food Edible) = 58 %, jumlah kandungan energi buah kedondong masak = 41 kkal, jumlah kandungan protein buah kedondong masak = 1 gr, jumlah kandungan karbohidrat buah kedondong masak 10,3 gr, jumlah kandungan kalsium buah kedondong masak = 15 mg, jumlah kandungan fosfor buah kedondong masak 22 mg, jumlah kandungan zat besi buah kedondong masak = 3 mg, jumlah kandungan vitamin A buah kedondong masak = 233 IU, jumlah kandungan Vitamin B1 buah kedondong masak = 0,08 mg, jumlah kandungan vitamin C  buah kedondong masak = 30 mg.
            Buah kedondong sanggup dimakan langsung, sanggup pula diolah menjadi selai, jeli dan jus. Buah yang direbus dan dikeringkan (semacam manisan buah) sanggup disimpan usang hingga beberapa bulan. Buah yang masih hijau biasanya dipakai sebagai materi rujak. Buah terdiri dari 64% belahan yang sanggup dimakan dan 36% yang merupakan bijinya. Kedondong mempunyai kulit buah yang tipis berwarna hijau saat buah masih muda hingga kekuningan apabila buah telah masak. Daun sanggup dimanfaatkan sebagai kuliner ternak sapi. Kayu berwarna coklat terang dan ringan sehingga tidak sanggup dimanfaatkan sebagai kayu olahan menyerupai untuk menciptakan mebel. Kayunya kadang – kadang dimanfaatkan untuk menciptakan kano.
Di beberapa negara, belahan dari tumbuhan kedondong dimanfaatkan untuk obat, contohnya buah, daun dan kulit kayu yang dimanfaatkan untuk mengobati kulit terluka misal kulit yang terbakar.
            Tanaman kedondong mengandung aneka macam senyawa kimia dengan sifat
yang berbeda-beda sehingga terdapat kemungkinan interaksi dari senyawa-senyawa tersebut dalam tubuh. Sisa-sisa metabolisme maupun kandungan senyawa lain yang belum diketahui bentuk dan sifatnya sanggup mempengaruhi struktur ginjal sebagai organ ekskresi yang mengalami kontak dengan senyawa-senyawa tersebut.
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chetia dan Gogoi (2011) mengatakan bahwa ekstrak metanol dari kulit batang kedondong mempunyai kegiatan antibakteri terhadap Bacillus subtilis dan Proteus mirabilis dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) sebesar 128 μg/ml, sedangkan terhadap kuman Staphylococcus aureus dan Escherichia coli kadar hambat minimumnya sebesar
64 μg/ml. Hal itu lantaran kulit batang kedondong mengandung senyawa polifenol,
alkaloid, dan flavonoid yang merupakan metabolit sekunder yang terlibat dalam
mekanisme pertahanan terhadap serangan oleh banyak mikroorganisme.
            Tanaman kedondong yang mengandung asam amino, mineral, vitamin C, protein, serat, polisakarida, dan karotenoid mempunyai kegiatan antimikroba. Kedondong dikenal juga dalam pengobatan jerawat penyakit menyerupai bronkitis, maag, disentri diare, dan penyakit kulit. Daun muda, bunga, akar, dan kulit kayu berguna dalam pengobatan tradisional.[7]

F.   Kripik kedondong (Spondias dulcis)

            Kripik kedondong (Spondias dulcis) merupakan tumbuhan yang di ambil buahnya yang sudah di kupas dari kulit dan sudah di bersihkan atau di cuci. Buah kedondong di iris tipis-tipis kemdian di rendam kedalam ke dalam air kapur sisrih selama 3 jam stelah di rendam di basuh kembali hingga bersih, selanjutnya di goreng sehingga menjadi kripik kedondong yang enak.
            Kripik kedondong (Spondias dulcis) pada umumnya belum di kenal oleh masyarakat luas  dan produk ini belum tersedia dipasaran, walaupun demikian, produk ini merupakan suatu cara perjuangan yang mungkin menguntungkan lantaran cara pembuatannya sederhana dan tidak mengeluarkan biaya yang besar.
BAB III
APLIKASI TEORI 

A.      Lokasi dan Jadwal Percobaan

            Penelitian ini dilaksanakan dijalan Inong Balee, Darussalam, Rukoh, lr. Ayahanda, pada tanggal 14 november 2017.

B.       Subjek Penelitian

            Subjek dalam penelitian ini yakni tumbuhan kedondong (Spondias dulcis) yang diambil di Jln. Inong Balee kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh pada tanggal 14 November 2017. Subjek yang dipakai dalam penelitian ini yakni buah kedondong (Spondias dulcis) sebanyak ½ kg buah kedondong (Spondias dulcis).

C.      Alat dan Bahan

1.      Alat
           Alat yang dipakai dalam percobaan ini adalah: pisau, kuali, loyang, kompor, sendok goreng.
2.      Bahan
           Bahan yang dipakai dalam percobaan ini adalah: air, kedondong (Spondias dulcis), minyak goreng, dan kapur sirih.

D.      Prosedur Kerja

1.      Sediakan beberapa buah kedondong (Spondias dulcis).
2.      Buah kedondong (Spondias dulcis) dikupas dari kulitnya hingga bersih.
3.      Cuci dengan air hingga bersih.
4.      Selanjutnya buah kedondong (Spondias dulcis) diiris tipis-tipis.
5.    Buah kedondong (Spondias dulcis) yang sudah diiris tipis-tipis kemudian rendam dalam air kapur sirih selama 3 jam.
6.      Cuci lagi dengan air hingga benar-benar bersih.
7.      Buah kedondong (Spondias dulcis) yang sudah dicuci kemudian ditiriskan.
8.      Selanjutnya buah kedondong (Spondias dulcis) digoreng hingga matang.
9.      Kemudian kripik kedondong (Spondias dulcis)  siap untuk disajikan.
 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

A.  Hasil Penelitian

            Keripik dari buah kedondong siap disajikan dengan rasa yang gurih dan mempunyai rasa yang khas yaitu sedikit asam dikarenakan intinya buah kedondong memang mempunyai rasa asam namun sehabis menjadi keripik dan apalagi kalau ditambahkan dengan gula halus maka rasa dari kerpiki kedondong akan lebih nikmat.

B.  Pembahasan

            Berdasarkan pecobaan yang telah dilakukan dirumah, buah kedondong yang sudah dikupas dan dicuci higienis kemudian diambil dagingnya. Kemudian diiris tipis-tipis dan direndam dalam air kapur sirih selama 3 jam, sehabis direndam dalam air kapur sirih dicuci kembali hingga higienis kemudian ditiriskan. Setelah ditiriskan kemudian digoreng sehabis digoreng didinginkan dan kripik kedondong siap untuk disajikan. Keripik kedondong ini sama halnya dengan keripik pada umumnya hanya saja rasanya yang sedikit berbeda.  Namun tidak mempunyai dampak negatif apabila kita mengkonsumsi keripik kedondong.
  


 BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan

            Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka sanggup disimpulkan bahwa buah kedondong (Spondias dulcis) sanggup diolah menjadi kripik. Keunggulan dari kripik buah kedondong (Spondias dulcis) mengeluarkan aroma yang khas dan juga mempunyai rasa yang khas sehingga sanggup dimanfatkan sebagai cemilan.

B.       Saran

            Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyarankan kepada pembaca biar sanggup memanfaatkan buah kedondong (Spondias dulcis) sebagai materi dasar pembuatan kripik, yang nantinya sanggup menghasilkan suatu produk yang mempunyai nulai jual lantaran sanggup diproduksi dengan sanagt gampang dengan bahan-bahan yang gampang didapatkan. Penulis juga menyarankan biar sanggup dilakukan penelitian lebih lanjut, buah kedondong (Spondias dulcis)  tidak hanya dimanfaatkan sebagai kripik saja akan tetapi juga dimanfaatkan sebagai permen, obat-obatan, dll

DAFTAR PUSTAKA


Anita, Eka,W., Informasi Singkat Benih, November 2013. Diakses pada tanggal 13 November 2017 dari situs:http://sipth.pdashl.menlhk.go.id/dist/file/seed/79bc05a06890d6ea8eb808aa4ef69418.pdf

Ika, Umaya, Yasinta., Kandungan Gizi Buah Kedondong, November 2016. Diakses pada tanggal 13 November 2017 dari situs:https://www.pertanianku.com/menakjubkan-inilah-kandungan-gizi-buah-kedondong.

Petani. blogspot, Sekilas Tentang Tanaman Kedondong. Di saluran pada tanggal 13 November 2017dari situs: https://captenpintar.blogspot.com/search?q=sekilas-tentang-tanaman-kedondong
Prihatman, K., Tanaman Buah Kedondong. 2004. Diakses pada tanggal 13 November 2017 dari situs: http://ukm.pempropsu.go.id./info.detail.php.tanamanbuah_kedondong.
Rakhmawati, dkk,Pengaruh Proporsi Buah: Air Dan Lama Pemanasan Terhadap Aktivitas Antioksidan Sari Buah Kedondong (Spondias Dulcis) “. Jurnal Pangan dan  Agroindustri,Vol. 3, No.4, September 2015, h.1682-1684.

Ummu balqis,dkk, “ Proses Penyembuhan Luka Bakar Dengan Gerusan Daun Kedondong (Spondias Dulcis F.) Dan Vaselin Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Secara Histopatologis”. Jurnal Medika Veterinaria, Vol. 8 No. 1, Februari 2014, h. 09-10

Wikipedia.org,  Kripik, Diakses pada tanggal 13 November 2013 dari situs: https://id.wikipedia.org/wiki/Keripik.

LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
Nama                           : Rima Melati             
Tempat/Tgl lahir          : Amarabu 17 september 1995
Agama                         : Islam
Jenis Kelamin              : Perempuan
Kebangsaan/Suku       : Indonesia/ Aceh
Universitas                  : UIN Ar-Raniry
Fakultas                       : Tarbiyah
Program Studi             : Pendidikan Kimia
Nim                             : 140208196
Alamat Rumah            : Darussalam, Inong Balee

Riwayat Pendidikan
SD                               : SDN 2 Latak Ayah               Tahun Lulus : 2008
SMP                            : SMPN 2 Kuta Padang          Tahun Lulus : 2011
SMA                           : SMAN 1 Simeulue Cut         Tahun Lulus  : 2014

DATA ORANG TUA
Nama Ayah                 : Amir Hasan (ALM)
Nama Ibu                    : Nurmiati
Pekerjaan Ayah           : -
Pekerjaan Ibu              : IRT
Alamat                        : Desa Amarabu kecamatan Simeulue Cut


[1] Anita, Eka,W., Informasi Singkat Benih, November 2013. Diakses pada tanggal 13November 2017 dari situs:http://sipth.pdashl.menlhk.go.id/dist/file/seed/79bc05a06890d6ea8eb808aa4ef69418.pdf
[2] Ummu balqis,dkk, “ Proses Penyembuhan Luka Bakar Dengan Gerusan Daun Kedondong (Spondias Dulcis F.) Dan Vaselin Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Secara Histopatologis”. Jurnal Medika Veterinaria, Vol. 8 No. 1, Februari 2014, h. 09-10.
[3] Wikipedia.org,  Kripik, Diakses pada tanggal 13 November 2013 dari situs: https://id.wikipedia.org/wiki/Keripik.
[4] Prihatman, K., Tanaman Buah Kedondong. 2004. Diakses pada tanggal 13 November dari situs: http://ukm.pempropsu.go.id./info.detail.php.tanamanbuah_kedondong.  

[5] Petani.blogspot, Sekilas Tentang Tanaman Kedondong. Di saluran pada tanggal 13 November 2017dari situs: https://captenpintar.blogspot.com/search?q=sekilas-tentang-tanaman-kedondong
[6] Rakhmawati, dkk,Pengaruh Proporsi Buah : Air Dan Lama Pemanasan Terhadap Aktivitas Antioksidan Sari Buah Kedondong (Spondias Dulcis) “. Jurnal Pangan dan  Agroindustri,Vol. 3, No.4, September 2015, h.1682-1684.
[7] Ika, Umaya, Yasinta., Kandungan Gizi Buah Kedondong, November 2016. Diakses pada tanggal 13 November 2017 dari situs: https://www.pertanianku.com/menakjubkan-inilah-kandungan-gizi-buah-kedondong.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Koloqium Pembuatan Keripik Dari Buah Kedondong"

Post a Comment